Nelayan Tolak Niat Jepang Buang Air yang Terkontaminasi Radioaktif ke Laut

- 16 Oktober 2020, 20:46 WIB
Pembangkit tenaga nuklir Fukushima Nomor Satu milik Tokyo Electric. (istimewa)
Pembangkit tenaga nuklir Fukushima Nomor Satu milik Tokyo Electric. (istimewa) /

GALAMEDIA - Limbah air terkontaminasi radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima akan dibuang pemerintah Jepang ke laut.

Kantor berita Kyodo dan media lainnya pada Jumat, 16 Oktober 2020, untuk pengumuman resmi terkait hal tersebut akan menyusul dalam bulan ini.

Namun Menteri Perindustrian Jepang Hiroshi Kajiyama menyebut, belum ada keputusan yang diambil, namun pemerintah menargetkan untuk membuat keputusan secepatnya.

Baca Juga: Covid-19 Sebabkan Pria Ini Alami Gangguan Pendengaran Permanen

"Penonaktifan PLTN Fukushima Daiichi adalah dasar utama untuk memulihkan Fukushima dari bencana nuklir. Untuk menghindari penundaan dalam proses penonaktifan ini, kami perlu mengambil keputusan secepatnya," kata Kajiyama dalam pernyataan pers.

Dilansirkan Antara, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) telah mengumpulkan lebih dari satu juta ton air terkontaminasi sejak PLTN Fukushima Daiichi hancur akibat guncangan gempa disertai tsunami pada 2011 lalu.

Pertambahan air terkontaminasi di Fukushima menjadi halangan dalam proses pembersihan yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa dekade, terlebih dengan adanya Olimpiade Tokyo tahun depan dan beberapa acara digelar sekitar 60 kilometer dari PLTN.

Baca Juga: Gempa Bumi Kembali Mengguncang Wilayah Bengkulu, Jumat 16 Oktober 2020

Belum lagi, rencana pembuangan air terkontaminasi itu mungkin akan menimbulkan kemarahan dari para nelayan Jepang dan mencuatkan perhatian dari negara-negara tetangga.

Kementerian Perindustrian Jepang telah mendengar pendapat dari berbagai pihak sejak April, termasuk perwakilan industri perikanan. Sejumlah perwakilan mengunjungi Menteri Kajiyama pada Kamis 15 September 2020 dan menyatakan penolakan atas rencana tersebut.

Pekan lalu, perwakilan industri perikanan Jepang juga meminta pemerintah untuk tidak mengizinkan pembuangan air terkontaminasi ke laut, menyebut hal itu akan merusak upaya bertahun-tahun terakhir untuk membangun kembali reputasi produk hasil laut mereka.

Baca Juga: Amerika Serikat Ingin Indonesia Jadi Sekutu Penting untuk Lawan China

Korea Selatan, misalnya, tetap memberlakukan larangan impor makanan laut dari wilayah Fukushima--yang telah diterapkan sejak terjadinya bencana nuklir, serta memanggil pejabat Kedutaan Besar Jepang pada tahun lalu untuk mendapat penjelasan soal pembuangan limbah Fukushima.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x