Untuk Menampung Hasil Pertanian dan Perkebunan, Kang DS Berkeinginan Membangun Pasar Induk Modern 

- 19 Oktober 2020, 15:59 WIB
 Calon Bupati Bandung H.M.  Dadang Supriatna saat bersilaturahmi dengan petani strawbery sekaligus mensosialisasikan Pilkada Bandung 9 Desember 2020 di  Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, Minggu (18/10/2020).
Calon Bupati Bandung H.M.  Dadang Supriatna saat bersilaturahmi dengan petani strawbery sekaligus mensosialisasikan Pilkada Bandung 9 Desember 2020 di  Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, Minggu (18/10/2020). /
 
GALAMEDIA - Calon Bupati Bandung nomor urut 3, H.M. Dadang Supriatna berkeinginan membangun pasar modern untuk pemasaran hasil pertanian dan perkebunan di Kabupaten Bandung.
 
Keinginan Dadang Supriatna untuk membangun pasar sentral atau pasar induk itu, diharapkan kedepannya bisa digunakan untuk menampung komoditas buah-buahan dan sayuran hasil produksi para petani di Kabupaten Babdung. 
 
Mengingat Kabupaten Bandung berpotensi menjadi komoditas unggulan untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional. Harapan untuk menunjukkan keberpihakannya kepada para petani itu, jika Dadang yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan (Bedas) terpilih pada Pilbup Bandung 9 Desember 2020 mendatang.
 
 
Menurut Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna, hingga saat ini Kabupaten Bandung yang merupakan daerah agraris belum memiliki pasar induk atau pasar primer guna menampung hasil pertanian. 
 
"Kabupaten Bandung menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Barat dan pusat sayuran serta hasil kebun yang mampu bersaing dengan daerah lain," kata Kang DS saat silaturahmi dan mensosialisasikan Pilkada Bandung 9 Desember 2020 kepada  para petani strawbery di Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Minggu  18 Oktober 2020.
 
Pada Senin (19/10/2020), calon Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan ini melaksanakan sosialisasi Pilkada Bandung di sejumlah titik di Kecamatan Cileunyi. 
 
Kata Kang DS, padahal daerah lain sudah memiliki sedikitnya dua pasar induk. Di Kota Bandung misalnya, sudah ada Pasar Induk Caringin dan Pasar Induk Gedebage, sedangkan di Kabupaten Bandung belum ada, hanya ada sejumlah pasar tradisional. 
 
 
"Untuk itu kami akan membangun pasar induk modern, guna menampung hasil pertanian dan perkebunan. Mungkin lokasinya di sekitar Soreang atau Kutawaringin, untuk memudahkan akses para petani asal Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali," ungkap Kang DS, mantan Anggota DPRD Provinsi Jabar. 
 
Pasar induk tersebut, imbuh Kang DS, sangat penting untuk meningkatkan daya saing Kabupaten Bandung di kancah nasional dan internasional. 
 
"Komoditas buah-buahan dan sayuran hasil produksi para petani di Kabupaten Bandung berpotensi menjadi komoditas unggulan untuk di pasar nasional maupun internasional," ungkap Kang DS. 
 
 
Selama ini, katanya, pasar induk daerah lain seperti Pasar Induk Kramajati Jakarta, komoditasnya seperti wortel, kol, kubis, kentang, cengek, itu semua di-supply dari Kabupaten Bandung. Begitu pula hasil komoditas perkebunan seperti teh dan kopi, strawbery, itu semua dari Kabupaten Bandung. 
 
"Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta, berasnya pun di-supply dari Kabupaten Bandung. Jadi, sangat disayangkan kalau Kabupaten Bandung sendiri hingga saat ini belum memiliki pasar induk komoditasnya," tuturnya. 
 
Nantinya di pasar induk tersebut petani juga bisa memasarkan sayuran maupun hasil kebunnya secara langsung. Di pasar induk itu juga akan dilengkapi dengan teknologi informasi agar interaksi antara penjual dan pembeli bisa dilakukan secara online.
 
 
Untuk mendukung pengembangan usaha pertanian itu, pasangan Dadang-Sahrul pun jika terpilih akan memberikan permodalan kepada para petani dan usaha perkebunan untuk meningkatkan produksi dan daya saing mereka.
 
Untuk menyokong permodalan para pedagang di pasar induk modern tersebut, kata Kang DS, penting untuk keperluan kios para pedagang pasar maupun lapak dagangannya maupun untuk modal produksi dalam berkebun.
 
 
"Akses permodalan bagi para pedagang ini bisa dari APBD, atau perbankan atau bank daerah, dengan proses cepat, syarat mudah dan biaya murah serta bunga yang sangat rendah melaui kredit usaha rakyat," pungkasnya.
 


 
 
 
 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x