GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan kerusuhan pada aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja sudah terendus aparat keamanan beberapa hari sebelumnya.
“Sebenarnya sebelum peristiwa atau aksi-aksi [kerusuhan] itu terjadi, kita sudah mendapat gambaran apa yang akan terjadi dari intelijen. Kita dapat laporan akan terjadi ini terjadi itu, ada pertemuan si A, si B, di sini bilang begini, ini saksinya ini buktinya," ungkap Mahfud MD kepada Karni Ilyas dalam tayangan video YouTube pada kanal Karni Ilyas Club, dikutip Senin 18 Oktober 2020.
Baca Juga: Mahfud MD Bocorkan UU Cipta Kerja Bisa Dibatalkan MK secara Keseluruhan
"Jadi, yang harus diantisipsi itu kerusuhannya, dan sudah diantisipasi masih terjadi juga,” lanjut dia.
Meski demikian, Mahfud tidak menampik tetap ada pengunjuk rasa yang murni turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya menolak UU Cipta Kerja.
Menurut Mahfud mereka dipastikan melakukan aksi unjuk rasa dengan aturan yang berlaku seperti waktu dan tempat yang jelas.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Hari Ini Mencapai 365.240 Orang, Satgas Sebut Grafik Mulai Turun
Sebaliknya, oknum yang merusuh dipastikan tidak menaati aturan tersebut dan Menko memastikan telah mengetahui rencana mereka, berupaya mengantisipasinya, dan kemudian berhasil ditangkap.
“Itu kan pasti ada otaknya, ada yang memodali, ada yang bayar, ada yang menginstruksikan juga,” ujar Mahfud.
Baca Juga: Jelang Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, Mendagri Ingin Batasi Gerak Kawasan Wisata
Kendati tidak menyebut siapa dalang di balik kerusuhan tersebut, Mahfud memastikan semuanya akan terbuka di pengadilan nantinya.***