Refly Harun: Mau Lumpuhkan KAMI? Tangkap Gatot Nurmantyo!!!

- 19 Oktober 2020, 17:17 WIB
Gatot Nurmatyo.
Gatot Nurmatyo. /Yotube Karni Ilyas Club/

GALAMEDIA - Pakar hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun menilai pemerintah kini tengah gencar melumpuhkan gerakan kritis masyarakat, termasuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Hal itu ditandai dengan penangkapan sejumlah tokoh KAMI, yakni Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat dan Anton Permana.

Refly menilai upaya tersebut justru kian menumbuhkan simpati masyarakat kepada gerakan KAMI dengan ditandai banyaknya masyarakat yang bergabung dengan gerakan kritisi tersebut.

Terkait hal itu, ia menyatakan KAMI baru bisa goyah kalau aparat hukum menangkap Gatot nurmantyo.

Refly Harun
Refly Harun Instagram

Baca Juga: Mahfud MD Mengaku Telah Mengendus Rencana Dalang Kerusuhan Sebelum Kejadian Demo

"Sedih juga kok bisa begitu cara berpikirnya," ujar Refly Harun, seperti diungkapkannya pada video di akun YouTube Refly Harun bertajuk, 'MAU LUMPUHKAN K4MI? TANGKAP GATOT NURMANTYO!!'.
 
"KAMI seperti organisasi terlarang jadinya, apa salah KAMI sebenarnya," ujar Refly Harun
 
Gatot Nurmantyo adalah salah satu presidium, selain Rochmat Wahab dan M. Din Syamsuddin, sementara Syahganda yang kini menjalani tahanan adalah sekretaris dari komite eksekutif KAMI.
 
Karena hal tersebut KAMI akan bisa bertahan sampai 2024, meski Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat ditangkap dan ditahan polisi.

Baca Juga: Mahfud MD Bocorkan UU Cipta Kerja Bisa Dibatalkan MK secara Keseluruhan
 
"Mendengarnya kenapa seperti suatu organisasi terlarang yang tidak boleh mengeluarkan kritis pendapat terhadap pemerintah dan harus dipertemukan dengan orang-orang yang punya konsep yang sama dengan pemerintahan Jokowi, apa mungkin KAMI tidak disenangi pemerintah demokrasi Indonesia," ujar Refly.
 
"Kalau orang ditangkap hanya karena dia menyerahkan sesuatu katakan mengatakan sesuatu tentang pemerintahan ini dibungkam sungguh negara kita menjadi negara yang otoriter begitu," tegasnya.
 
Disebutkan, KAMI terkesan menjadi organisasi terlarang karena menjadi organisasi yang diincar seolah-olah membuat kesalahan luar biasa.
 
"Padahal KAMI adalah kumpulan intelektual akademisi yang punya konsep sama universal membangun negeri ini dengan cara yang berbeda tentunya," ucap Refly.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Hari Ini Mencapai 365.240 Orang, Satgas Sebut Grafik Mulai Turun

Menurutnya bahwa KAMI sebenarnya bisa dinilai mereka kumpulan orang-orang yang punya kepedulian punya kaki melihat negara ini jauh lebih baik termasuk orang yang mau ikut deklarasi KAMI.
 
Menurut Refly spekulasi yang mengatakan Gatot Nurmantyo ditangkap, hubungan KAMI mudah-mudahan tidak menjadi bahan pertimbangan yang dapat mengganggu.
 
"Karena saya khawatir kita sedang berbicara mengenai persaingan politik atau kekhawatiran terhadap sebuah kelompok yang mungkin akan berkembang di 2024 sementara kelompok-kelompok yang sudah mempertahankan kekuasaan presiden Jokowi berganti kelompok oligarki itu," ujar Refly.

Baca Juga: Jelang Cuti Bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, Mendagri Ingin Batasi Gerak Kawasan Wisata
 
Karena republik ini yang begitu besar dibangun oleh the following pairs kita menjadi atau melahirkan orang-orang yang takut persaingan atau kompetisi politik secara terbuka.
 
"Mudah-mudahan kondisi akan terus membaik dan mudah-mudahan ini cuman kesalahpahaman saja yang bisa diselesaikan secara mudah dan tidak perlu main gengsi-gengsian dan tidak perlu juga penegak hukum menjadi pihak yang bermusuhan dengan pihak-pihak yang kritis dalam masyarakat karena mereka dalam pelindung dan pengayom masyarakat," tandasnya.

Untuk menyaksikan video tersebut secara lengkap dapat melalui link berikut ini: Klik di sini.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x