Bandung 214 Tahun Miliki Permasalahan Paling Mencolok yang Belum Bisa Terpecahkan

- 3 September 2024, 19:33 WIB
Suasana Bandung ketika Malam
Suasana Bandung ketika Malam / Bin_Suyardi/Pixabay/

 

GALAMEDIA - Pada tanggal 25 September 2024, Kota Bandung akan merayakan hari jadinya yang ke-214. Usia yang matang ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Bandung, dari sebuah kota kecil yang tenang menjadi kota metropolitan yang dinamis. Namun, di balik gemerlapnya perkembangan, terdapat sejarah panjang dan tantangan yang harus dihadapi.

Sejarah Berdirinya Bandung

Berdirinya Bandung tidak lepas dari peran Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, yang memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer hingga Panarukan pada awal abad ke-19. Pembangunan jalan ini mendorong Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk memindahkan ibu kota kabupaten dari Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) ke sebuah lokasi yang lebih strategis di tepi Sungai Cikapundung.

Pada tanggal 25 September 1810, Bupati Wiranatakusumah II secara resmi menetapkan lokasi baru tersebut sebagai ibu kota Kabupaten Bandung. Lokasi ini dipilih karena memiliki tanah yang subur, air yang melimpah, dan pemandangan yang indah. Tujuan utama pemindahan ibu kota adalah untuk mempermudah akses transportasi dan komunikasi, serta meningkatkan perekonomian wilayah Bandung.

Perkembangan Bandung dari Masa ke Masa

Seiring berjalannya waktu, Bandung berkembang pesat menjadi pusat perdagangan, pendidikan, dan budaya. Pada masa kolonial Belanda, Bandung dikenal sebagai "Parijs van Java" karena keindahan alamnya dan suasana kotanya yang mirip dengan Paris. Berbagai bangunan bergaya Eropa klasik dibangun, seperti Gedung Sate, Hotel Savoy Homann, dan Bragaweg (Jalan Braga).

Setelah Indonesia merdeka, Bandung terus berkembang menjadi kota industri dan pusat pendidikan. Berbagai perguruan tinggi ternama berdiri di Bandung, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Selain itu, Bandung juga menjadi tempat kelahiran Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, yang memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Tujuan Pendirian Kota Bandung dan Relevansinya Saat Ini

Tujuan utama pendirian Kota Bandung adalah untuk meningkatkan akses transportasi dan komunikasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Bandung. Tujuan ini sebagian besar telah tercapai. Bandung kini menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia dengan infrastruktur transportasi yang baik dan perekonomian yang berkembang pesat.

Namun, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, Bandung juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas, banjir, dan masalah lingkungan lainnya. Selain itu, perkembangan kota yang pesat juga mengancam kelestarian bangunan-bangunan bersejarah dan ruang terbuka hijau.

Kondisi Kota Bandung Saat Ini

Bandung saat ini adalah kota metropolitan yang dinamis dengan berbagai sektor ekonomi yang berkembang, seperti industri kreatif, pariwisata, dan teknologi. Kota ini juga menjadi tujuan pendidikan bagi banyak pelajar dari seluruh Indonesia.

Namun, di balik kemajuannya, Bandung juga memiliki beberapa kekurangan yang mencolok. Salah satu yang paling utama adalah masalah kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Selain itu, banjir juga menjadi masalah yang sering terjadi, terutama saat musim hujan. Permasalahan lingkungan lainnya, seperti polusi udara dan sampah, juga perlu mendapatkan perhatian serius.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub