GALAMEDIA - Belakangan ini media sosial (medsos) menjadi sarana yang penting untuk menyampaikan informasi. Hanya saja, terkadang saluran itu dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk berbuat hal negatif.
Hoaks salah satunya. Penyebaran berita bohong di medsos semakin gencar. Kondisi itu mendapat sorotan dari Dosen Universitas Pelita Harapan, Jakarta, Emrus Sihombing.
Baca Juga: Waspada! Hujan Petir Diprakirakan Bakal Melanda Empat Wilayah Jakarta
Emrus pun menyarankan agar setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga akun media sosial. Tujuannya untuk menguasai pembicaraan di media sosial.
"Harusnya narasi di medsos itu dikuasai negara karena memiliki ASN yang besar," ujar Emrus dalam suatu pertemuan humas pemerintah di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.
Emrus juga menyoroti rendahnya partisipasi ASN dalam mengonter berita hoaks di medsos. Padahal, seharusnya ASN ikut aktif membantu memberikan informasi yang benar agar masyarakat menjadi tercerahkan.
Baca Juga: 21 Oktober: Kamikaze Pasukan Jepang, Runtuhnya Taiwan Hingga Peluncuran The Fellowship of the Ring
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono mengajak jajaran humas instansi pemerintah yang tergabung dalam Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) untuk menyampaikan informasi yang cepat dan tepat, agar bisa mengonter isu-isu negatif.
Isu-isu tersebut berhubungan dengan pilkada secara langsung maupun tidak langsung.