Bendung Agresivitas China, Jepang Suplai Peralatan Militer ke Vietnam

- 21 Oktober 2020, 07:58 WIB
Ilustrasi bendera Jepang
Ilustrasi bendera Jepang /Pixabay/WARTA PONTIANAK



GALAMEDIA - Salah satu langkah strategis yang dilakukan Jepang untuk membendung agresivitas China di Asia yakni menggandeng Vietnam. Sebab Hanoi punya reputasi buruk di mata China menyoal klaim wilayah.

Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga menekan kerjasama pertahanan dengan PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc. Baik Tokyo dan Hanoi sepakat menghadapi konflik Laut China Selatan (LCS) melawan Beijing bersama-sama.

Suga usai meneken kerjasama pertahanan ini mengatakan di depan Nguyen jika Jepang akan mensuplai peralatan militer ke Vietnam dalam rangka persiapan melawan China.

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Rabu 21 Oktober 2020 di Trans 7, Saatnya Nonton Mata Najwa dan On The Spot

Tokyo setuju untuk mengekspor baterai artileri, seperti dilansirkan zonajakarta.com berjudul "Terkuak, Jepang Persenjatai Militer Vietnam dengan Artileri dan Pesawat Patroli untuk Perangi China", radar dan pesawat patroli maritim ke angkatan bersenjata Vietnam.

Terkhusus pesawat patroli maritim, menurut Suga akan meningkatkan radius pengawasan bagi Vietnam atas aksi penerobosan AL China di LCS.

Ternyata bukan hanya Vietnam saja yang jengkel bukan main dengan China. Negeri Kangguru Australia juga meradang dengan kelakuan Beijing di Pasifik.

Baca Juga: Waspada! Hujan Petir Diprakirakan Bakal Melanda Empat Wilayah Jakarta

Hingga akhirnyan Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds memberi peringatan kepada China agar menghentikan klaim Nine Dash Line-nya.

Linda saat bersama Menteri Pertahanan Jepang Kishi Nobuo sepakat memperkuat kerjasama pertahanan Sydney-Tokyo.

Tujuan dari kerjasama ini untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Rabu 21 Oktober Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir di Jabar

"Mereka mengabaikan pentingnya penyelesaian sengketa secara damai sesuai hukum internasional, termasuk UNCLOS," ujar Linda Reynolds.

China mau tak mau harus bersiap karena musuh mereka di Pasifik ternyata sudah berkomplot untuk membungkam Beijing.*** (Beryl Santoso/Zonajakarta,com)

Sumber: zonajakarta, Japan Today, Sydney Morning Herald, AA

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x