Gunakan Sistem Kerja Paksa Dalam Memproduksinya, Pemanis Buatan Cina Dilarang Masuk Amerika Serikat

- 21 Oktober 2020, 11:59 WIB
Daun stevia.
Daun stevia. /PIXABAY

 

GALAMEDIA - Sebuah perusahaan Cina di Mongolia menggunakan kerja paksa untuk memproduksi ekstrak pengganti gula yang populer. Amerika Serikat mengaku memiliki "bukti konklusif" dan telah menginstruksikan pelabuhan AS menyita pengiriman serta memulai proses penyitaan.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS tidak menyampaikan bukti apa pun kepada publik, tetapi pada Selasa, 20 Oktober 2020, pihaknya telah menetapkan bahwa Pertanian, Industri, dan Perdagangan Baoanzhao Grup Hengzheng Mongolia Dalam telah menggunakan "narapidana, kerja paksa, atau kontrak kerja" untuk memproduksi ekstrak dan turunan stevia.

Stevia adalah pengganti gula alami tanpa kalori yang digunakan di sejumlah produk populer, termasuk minuman ringan seperti Coca-Cola. Cina adalah produsen produk stevia terbesar di dunia, menurut firma analisis pasar QYResearch, seperti dilansir RRI dari South China Morning Post, Rabu, 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Mahfud MD Tidak Larang Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Asalkan...

Dalam sebuah pernyataan, CBP mengatakan, pihaknya pertama kali diberitahu soal Baoanzhao beberapa tahun lalu, menyusul tuduhan LSM yang menyebabkan larangan impor sementara pada Mei 2016 atas dasar "bukti yang masuk akal tetapi tidak meyakinkan" tentang kerja paksa dalam rantai pasokannya.

Penentuan "bukti konklusif" kerja paksa menandai pertama kalinya badan tersebut mencapai temuan tersebut sejak 1996.

Hasil penyelidikan ini, telah ditemukan "bukti yang cukup" untuk mendukung temuan bahwa Baoanzhao sebenarnya adalah "penjara/fasilitas kerja paksa" dan bahwa produk ekstrak stevia-nya sedang diimpor ke AS.

Baca Juga: Pelanggar Protokol Kesehatan Dijatuhi Hukuman Bersih-bersih Halaman Kantor Kecamatan

Brenda Smith, asisten komisaris eksekutif di kantor perdagangan CBP, mengatakan, temuan itu peringatan bagi importir AS yang tidak bisa menghapus kerja paksa dari rantai pasokan mereka dan bahwa pengirimannya dapat tertahan dan disita.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x