Pancasilais Mana? HRS yang Ingin Wujudkan Keadilan Sosial atau Jokowi yang Hasilkan Omnibus Law

- 22 Oktober 2020, 14:47 WIB
Rocky Gerung.*
Rocky Gerung.* /Instagram Rocky.gerung

GALAMEDIA - Semakin ditolak untuk kembali ke Indonesia, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) semakin dimuliahkan oleh pengikutnya.

Hal tersebut dilontarkan pengamat politik Rocky Gerung pada Chanel YouTubenya, Rocky Gerung Official, dikutip Kamis 22 Oktober 2020.

“Di dalam psikologi politik, Habib Rizieq itu semakin diumpetin semakin ... sebut saja glorifikasi, berlangsung natural sekali. Orang itu dianggap oleh pengikutnya, ditunggu sebagai masengger of truth,” kata Rocky

Menurutnya, fenomena HRS tersebut ini yang harus disadari oleh pemerintah. Bahwa semakin Imam Besar FPI itu disingkirkan, semakin orang menumpuk energi untuk membawanya pulang.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Ozil Tuding China Biang Namanya Tak Masuk Skuad Arsenal Musim Ini

“Jadi penguasa mesti baca itu dalam keadaan Indonesia mengalami turbulensi,” ujarnya.

Ia pun menyinggung soal politik becah belah yang dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal.

Disebutkan, Jokowi muncul dengan politik yang membela keakraban sosial. Dengan sinyal pertama soal klaim ‘kami pancasila.’

“Dengan sinyal pertama bahwa kami pancasila maka dengan sendirinya akan timbul persepsi bahwa HRS itu anti-pancasila,” jelasnya.

Menurutnya, seluruh parameter pemerintah yang dipakai dan dipasangkan pada HRS itu, justru berbalik menjadi ukuran para rezim ini.

Baca Juga: Siapa Unggul di Camp Nou? Duel Lima Bintang di Laga El Clasico Pekan Ini

“Lebih pancasilais mana HRS yang berupaya hasilkan keadilan sosial, dengan presiden Jokowi yang menghasilkan UU Omnibus Law yang tidak pro pada rakyat?” celetuknya.

Ia menilai pemerintah tidak bisa menghadirkan keharmonisan sosial dan keadilan. Sehubungan hal itu, lanjut dia, pemerintah lebih bijak jika hadir dan terlibat untuk kepulangan HRS atau bahkan menjemputnya.

“Bayangkan HRS itu turun di bandara, dijemput oleh Gatot. Dijemput oleh Anies Baswedan kan itu seluruh konstruksi persaingan politik itu berubah. Saya cuma bayangkan itu sebagai kondisionalitas,” katanya.

“Nah pemerintah harus menguji itu kalau dia cukup kuat, dia harus mengambil keputusan bahwa HRS harus bahkan dijemput. karena enggak ada problem lagi dengan pemerintah Arab Saudi,” tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x