Gandeng MBA Group, Kadin Jabar Luncurkan Metode Pembayaran Face Pay

- 22 Oktober 2020, 19:07 WIB
Launching Digitalized Koperasi Payment System "Face Pay" and Smart Remittance di Menara Kadin Jabar, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020.
Launching Digitalized Koperasi Payment System "Face Pay" and Smart Remittance di Menara Kadin Jabar, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020. /Rio Ryzki Batee/

GALAMEDIA - Dalam menjawab tantangan dan kebutuhan bertransformasi bisnis "new era", Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar bersama MBA Group meluncurkan metode pembayaran Face Pay.

Dengan metode pembayaran tersebut, dapat dilakukan dengan identifikasi wajah, sehingga tidak perlu repot atau bingung ketika ketinggalan kartu atm maupun uang cash.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemitraan Kadin Jabar, Tb. Raditya Indrajaya mengatakan bahwa metode pembayaran Face Pay  maka memudahkan transaksi, terlebih ditengah masa pandemi Covid-19.

"Dengan identifikasi wajah secara akurat yang terhubung dengan manajemen e-wallet
atau sistem koperasi, maka dapat melakukan transaksi. Ini yang pertama diluncurkan di Indonesia," ungkapnya pada Launching Digitalized Koperasi Payment System "Face Pay" and Smart Remittance di Menara Kadin Jabar, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Kamis 22 Oktober 2020.

Menurutnya metode pembayaran tersebut, merupakan bagian dari digitalisasi komunitas seperti sekolah, koperasi, pasar, pondok pesantren dan lain sebagainya.

Baca Juga: Asyik Akhir 2020, Tike Pesawat Jadi Murah di 13 Bandara Ini

Dimana digitalisasi ini dibangun melalui platform sistem yang terintegrasi secara end to end, mulai dari manajemen sistem menuju ke transaksional serta payment system yang dapat diakses secara  online dan offline. Ditambah dengan berbagai teknologi penyerta serta terhubung dengan multichannel.

Dikatakannya karena sulitnya mengintegrasikan sebuah ekosistem dalam sebuah platform yang disebabkan banyak stakeholder terkait didalamnya.

Maka hanya digitalisasi yang dinilai mampu menjawab tantangan tersebut, sehingga semua bisa terhubung secara online, dapat diakses oleh semua pihak dengan mudah dan transparan. Namun secara offline pun tetap mampu terhubung dengan sistem.

"Face pay ini, sangat sesuai digunakan untuk merchant atau tenant tradisional market ataupun di pondok pesantren, sekolah dan masih banyak lagi. Dengan perkembangan saat ini, maka potensinya juga cukup  bagus di masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Hanya Naikan Utang dan Penangkapan Aktivis Kritis, Setahun Pemerintahan Jokowi Ambyar

Selain metode pembayaran, pihaknya juga mengembangkan telah mengembangkan inovasi sistem remittance melalui aplikasi Musafirku (Musafir Kiriman Uang) yang merupakan platform mobile smart remittance.

"Platform ini dibuat dengan cara H2H (Host to Host) menuju ke bank dan non bank sebagai mitra kerjasama cross borders remittance. Diantaranya adalah kerjasama antara Indonesia langsung dengan Al Rajhi Bank yang merupakan bank muslim terbesar di dunia," terangnya.

Dengan sistem H2H ini, maka membuat kemudahan komunitas haji umroh melakukan kiriman uang ke Arab Saudi dengan cepat, aman, kompetitif rate serta low fee transaksi, dibanding dengan memakai channel konvensional.

Baca Juga: Tak Bertemu Jokowi Buruh Pedemo Kecewa, Sebut Banyak Menteri Bikin Gaduh

Raditya menjelaskan bahwa aplikasi Musafirku juga dilengkapi dengan kartu debit Virtual Account untuk kebutuhan tarik tunai di ATM, baik di dalam ataupun di luar negeri yang dapat pula membantu kebutuhan customer yang unbankable atau tidak memenuhi syarat bank.

"Seperti misalnya ketika mau mengambil uang maka dibutuhkan berkas-berkas, tapi ketika syarat administrasi tersebut tidak terpenuhi maka hal itu tidak bisa. Tapi dengan aplikasi ini akan lebih mudah," tuturnya.

Selain itu, aplikasi tersebut juga didesain dalam platform media sosial yang sangat sesuai dengan keinginan komunitas. Sebagai contoh  untuk PMI (Pekerja Migran Indonesia), yakni melalui aplikasi Mitra Musafir.

Ia menuturkan dengan menggunakan super apps ini, maka pekerja migran seperti dikampung sendiri sebab hanya lewat gadget dapat terhubung lewat chat, video, posting, blog dengan kawan, kerabat, keluarga secara online.

"Juga beragam content yang bisa diakses . Selain transaksi yang semakin mudah baik itu berkirim uang, jual beli dalam marketplace dan masih banyak lagi," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x