GALAMEDIANEWS - Banyak warga kelas menengah terjun bebas akibat jeratan pinjaman online (pinjol) dan investasi bodong, anggota DPR RI asal Kabupaten Bandung, Dr Cucun Ahmad Syamsurijal atau yang akrab disapa Kang Haji Cucun menggelar sosialisasi atau edukasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertema "Waspada Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal dan Investasi Bodong", Sabtu 28 September 2024.
Kang Cucun mengatakan, jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia secara signifikan menurun tiap tahunnya karena banyak yang terjebak pinjol dan investasi bodong yang menguras habis kekayaannya.
Oleh karena itu, Kang Haji Cucun bersama OJK menggelar edukasi pada masyarakat agar tak terjebak pinjol maupun investasi bodong di Aula PT Haji Saepudin Suwinta Kecamatan Solokanjeruk. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Teguh Dinurahayu.
Menurut Kang Haji Cucun, sosialisasi tersebut sangat penting agar masyarakat kelas menengah di Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung tidak turun kasta menjadi masyarakat ekonomi bawah.
"Jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia menurun secara signifikan dari tahun ke tahun. Ini salah satunya disebabkan karena banyak masyarakat yang terjerat pinjol dan investasi bodong," tuturnya, Sabtu 28 September 2024.
Berdasarkan data BPS, lanjut Kang Haji Cucun, dalam kurun waktu empat tahun terakhir yakni mulai 2019 jumlah masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta jiwa. Sedangkan pada 2021 jumlahnya 54,83 juta jiwa, pada 2022 menjadi 49,51 juta jiwa dan pada 2024 turun lagi menjadi 47,85 juta jiwa.
Ia menjelaskan bahwa penurunan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia ini diantaranya karena perilaku masyarakat yang berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara meminjam uang melalui pinjol yang cenderung mudah diakses.
"Selain karena terjerat pinjol yang memang mudah diakses, banyak masyarakat kita yang juga tergiur investasi bodong yang menawarkan keuntungan menggiurkan," tutur Kang Haji Cucun lagi.
Oleh karena itu, ia menyebut sosialisasi atau penyuluhan jasa keuangan sangat penting untuk mengedukasi masyarakat. Penyuluhan ini merupakan langkah pemerintah dalam mengedukasi masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih layanan jasa keuangan.