Kontribusi Dominan dan Surplus, Ekspor Manufaktur Lampaui USD 94 Miliar

- 23 Oktober 2020, 13:58 WIB
/



GALAMEDIA - Ekspor nonmigas dari industri pengolahan sepanjang Januari-September 2020 tercatat sebesar USD94,36 miliar. Capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih memberikan sumbangsih paling besar terhadap total nilai ekspor nasional pada periode yang sama.

“Artinya, sektor industri kita tetap agresif mendobrak pasar internasional di tengah masa yang sulit karena dampak pandemi Covid-19,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, R. Janu Suryanto di Jakarta, Jumat (23/10).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari–September 2020 berada di angka USD117,19 miliar. Sementara kontribusi nilai pengapalan dari sektor industri pengolahan menembus 80,5 persen.

“Neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-September 2020 adalah surplus sebesar USD8,87 miliar,” ungkap Janu.

Baca Juga:   Dado Tetap Latihan Mandiri dan Refreshing Diwaktu Libur

Adapun kinerja gemilang ditorehkan oleh industri makanan dengan nilai ekspornya mencapai USD21,31 miliar atau naik 10,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Selanjutnya, diikuti industri logam dasar yang mencatatkan nilai ekspornya sebesar USD16,96 miliar atau naik 30,7 persen dari capaian di periode yang sama tahun lalu. “Kemudian, nilai ekspor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia melebihi USD9 miliar,” sebut Janu.

Sementara itu, angka pengapalan industri tekstil dan pakaian jadi menembus USD8 miliar, serta industri kertas dan barang dari kertas mencatatkan nilai ekspor hingga USD5,16 miliar.

“Pada Januari-September 2020 ini, ada sejumlah sektor industri yang kinerja ekspornya naik signifikan dari tahun lalu,” tutur Janu.

Baca Juga: Kementerian Didorong untuk Gratiskan Vaksin Covid-19 Untuk Masyarakat

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x