Demokrasi di Indonesia Sudah Kriminal, Rizal Ramli: Hanya Mengabdi untuk Bandar

- 24 Oktober 2020, 11:37 WIB
Rizal Ramli.
Rizal Ramli. /Tangkap layar channel YouTube Karni Ilyas Club

GALAMEDIA - Kritikan pedas kembali dilontarkan oleh ekonom senior Rizal Ramli. Ia menyebut demokrasi yang ada di Indonesia saat ini sudah mengarah ke kriminal.

Mantan menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid ini bicara bukan tanpa alasan. Menurut dia, saat ini demokrasi telah melenceng jauh dari maksa yang sesungguhnya.

Hal itu diungkapkan Rizal saat berbincang dengan Karni Ilyas, yang videonya diunggah di kanal YouTube Karni Ilyas. Video bertajuk Karni Ilyas Club – Rizal Ramli "Pak Jokowi Lebih Dengar Saya".

Baca Juga: Tips Menghemat Kuota Internet di Tengah Masa Pandemi

"Setelah kejatuhan Soeharto hanya jadi demokrasi prosedural. Lama-lama jadi demokrasi kriminal," tegas Rizal, dikutip Sabtu, 24 Oktober 2020.

Rizal mengungkap alasan mengapa ia berani menyebut demokrasi di Indonesia sudah mengarah ke kriminal. Apa yang terjadi saat ini, ujar dia, demokrasi tak lagi bekerja untuk rakyat dan bangsa Indonesia.

"Tapi bekerja untuk bandar-bandar yang membiayai calon," ujarnya.

Baca Juga: Hari Dokter Nasional, Begini Pesan Penting Para Dokter untuk Masyarakat dan Pemerintah

Ia menegaskan, hal itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Pada saat pemilu digelar, termasuk pilkada, yang memilih para kandidat kepala daerah adalah para bandar.

Dinilai Rizal, bandar-bandar tersebut yang kemudian membiayai seluruh keperluan untuk memenangkan kandidat yang dibiayainya. Termasuk biaya untuk survei sampai seluruh kebutuhan pemenangan lainnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x