Gubernur Jabar Ridwan Kamil Jabar Perkuat Koordinasi Hadapi Fenomena La Nina

- 24 Oktober 2020, 16:36 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan kepada BPDB di Pangandaran, Jumat 23 Oktober 2020.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat memberikan pengarahan kepada BPDB di Pangandaran, Jumat 23 Oktober 2020. /Humas Jabar



GALAMEDIA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) perkuat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota se-Jabar guna meningkatan kesiapan sekaligus antisipasi bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta BPBD Provinsi Jabar dan BPBD kabupaten/kota mencari definisi, dampak, dan cara merespons bencana hidrometeorologi karena La Nina.

"Jadi masyarakat sudah siap (saat fenomena La Nina hadir di Jabar). Terus tentunya karena ini tidak lazim, buat sejumlah skenario terburuknya seperti apa," kata Ridwan Kamil memberi arahan kepada BPBD se-Jabar di Kabupaten Pangandaran, Jumat 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Libur Panjang, Lebih Aman Pilih Staycation Saja! Jika Harus Keluar Patuhi Protokol Kesehatan

"Jika La Nina berdampak di Jabar, antisipasi kita itu seperti apa. Misal mengungsi. Mengungsi ke mana, kapasitasnya berapa," imbuhnya.

La Nina ini merupakan anomali suhu muka air laut, di mana suhu di laut akan lebih dingin sampai bisa minus satu derajat celcius atau lebih. Dampaknya, terjadi peningkatan curah hujan.

Ia menginstruksikan BPBD se-Jabar untuk tidak memfokuskan pada respons ketika bencana terjadi, tetapi juga bagaimana mengantisipasinya. Hal itu bertujuan menekan potensi munculnya kerugian berupa harta maupun korban jiwa.

Baca Juga: Kepala Bareskrim Polri Membenarkan Telah Menangkap Gus Nur di Malang Terkait Ujaran Kebencian

"Saat ini, BPBD hanya merespons apabila bencana terjadi. Tapi, antisipasi juga perlu mendapatkan perhatian. Agar potensi kerugian akibat bencana bisa ditekan," ucapnya.

Menurutnya, Pemprov Jabar pun menyiapkan cetak biru Jabar sebagai provinsi berbudaya tangguh bencana (resilience culture province). Budaya Tangguh Bencana Jabar ini akan ditanamkan kepada seluruh warga melalui pendidikan sekolah sejak dini hingga pelatihan.

"Kita tidak boleh berprinsip ada api dipadamkan. Tapi juga menyiapkan langkah-langkah antisipatif," katanya.

Baca Juga: Wayang Orang Pun Turun Ke Jalan Kampanyekan Protokol Kesehatan

"Tidak ada kata terlambat. Cetak cetak biru Jabar sebagai provinsi berbudaya tangguh bencana (resilience culture province) bisa menjadi warisan buat anak cucu kita," tambahnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x