Brutal, Aksi Unjuk Rasa di Nigeria Tewaskan 69 Orang Demonstran

- 25 Oktober 2020, 12:56 WIB
Ilustrasi demonstrasi di Nigeria
Ilustrasi demonstrasi di Nigeria /Pixabay/Tama66

GALAMEDIA - Kepala Polisi Nigeria menyerukan mobilisasi segera semua pasukan setelah aksi protes selama dua pekan yang menewaskan puluhan orang.

Kepolisian Nigeria mengumumkan Inspektur Jenderal Mohammed Adamu telah memberikan perintah untuk mengerahkan semua sumber daya guna mengakhiri kekerasan seperti dilansir dari Washington Examiner, Ahad (25 Oktober 2020).

Kerusuhan sipil yang melanda Nigeria ini termasuk yang terburuk dalam dua dekade sejak negara itu melepaskan diri dari kekuasaan militer pada 1999 lalu.

Kepala Polisi Nigeria Mohammed Adamu mengklaim para penjahat telah 'membajak' demonstrasi antikebrutalan polisi dan menguasai ruang publik. Ia menegaskan ini tak lagi dapat diterima.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Nigeria mulai bergejolak saat timbul demonstrasi massa yang menyerukan diakhirinya kebrutalan polisi. Gelombang unjuk rasa ini dimulai pada 7 Oktober.

Para demonstran yang didominasi oleh kaum muda awalnya menyerukan agar satuan polisi Pasukan Khusus Antiperampokan (SARS) dibubarkan. SARS dituduh melakukan pelecehan, pemerasan, penyiksaan, dan eksekusi di luar pengadilan.

Presiden Muhammadu Buhari pun membubarkannya beberapa hari kemudian. Namun, aksi protes terus berlanjut. Massa menuntut reformasi pemerintahan Nigeria yang lebih luas.

Baca Juga: Anies Baswedan Memutuskan Memperpanjang Masa PSBB Transisi

Gelombang protes meningkat setelah pengunjuk rasa yang tak bersenjata di Lagos ditembak pada Selasa (20 Oktober).

Menurut kelompok HAM Amnesty Internasional, pasukan keamanan telah menewaskan setidaknya 12 orang. Di sisi lain, tentara Nigeria membantah terlibat.

Beberapa hari belakangan, situasi Lagos semakin kacau dengan meluasnya penjarahan terhadap toko-toko, mal dan gudang, serta perusakan properti. Bisnis milik para politisi terkemuka menjadi sasarannya. Sejumlah bangunan dibakar dan penjara diserang.

Baca Juga: Marah Besar, Kapolda Tak Segan-segan Menyebut Perwira Polisi Ini Sebagai Pengkhianat Bangsa

Pada Sabtu (24 Oktober), ada laporan ratusan orang menjarah gudang pemerintah di Bukuru, dekat pusat kota Jos. Gudang itu dilaporkan menyimpan persediaan makanan untuk didistribusikan selama penguncian pandemi COVID-19.

Menurut Presiden Buhari, sedikitnya 69 orang tewas dalam kekerasan jalanan sejak demonstrasi di seluruh Nigeria dimulai. Sebagian besar adalah warga sipil, tetapi petugas polisi dan tentara ikut gugur.

Baca Juga: Menteri Berinisial P Diusulkan Relawan Jokowi untuk Dicopot dari Jabatannya

Pada Sabtu (24 Oktober), kepolisian Nigeria mentwit bahwa Adamu memerintahkan petugas untuk menggunakan semua cara yang 'sah' guna menghentikan kerusuhan. Adamu juga memperingatkan para pembuat onar agar tak menguji cita-cita kolektif bangsa dengan menunjukkan kerusakan hukum dan ketertiban lebih lanjut.***


Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x