Inalillahi, Pelajar SMP di Cimahi Meninggal Dunia Terperosok Drainase saat Hujan Deras

- 25 Oktober 2020, 21:01 WIB
Lokasi Alisyia Nur Banun (15) terperosok lalu terbawa arus air sejauh kurang lebih 700 meter, hingga akhirnya meninggal dunia, Minggu 25 Oktober 2020. (Laksmi Sri Sundari)
Lokasi Alisyia Nur Banun (15) terperosok lalu terbawa arus air sejauh kurang lebih 700 meter, hingga akhirnya meninggal dunia, Minggu 25 Oktober 2020. (Laksmi Sri Sundari) /



GALAMEDIA - Seorang anak perempuan bernama Alisyia Nur Banun (15) meninggal dunia, setelah terperosok ke dalam drainase di Jalan Daeng Ardiwinata saat hujan deras pada Minggu, 25 Oktober 2020 sore.

Siswa SMP kelas I yang berdomisili di Kompleks Pancanaka Hill, RT 05/RW 05, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi itu meninggal dunia setelah terseret arus air sejauh 700 meter.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Asep Bachtiar mengungkapkan, peristiwa nahas yang menimpa korban terjadi sekitar pukul 16.45 WIB, ketika hujan deras turun. Saat menginjak drainase, korban langsung terperosok ke dalamnya.

Baca Juga: Morbidelli Raih Kemenangan di GP Terual, Nakagami Tersungkur Usai Memimpin Lap Pertama

"Korban sebenarnya bukan orang sini,  lagi main di rumah neneknya. Sebelum kejadian pergi ke warung lalu terperosok ke dalam drainase," ungkap Asep saat ditemui di lokasi.

Kemudian pihak BPBD Kota Cimahi, kepolisian dibantu warga melakukan pencarian. Korban baru ditemukan di drainase Jalan Jenderal Amir Machmud, dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat.

"Kebawa air sampai 700 meter. Saat ditemukan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke RSUD Cibabat. Dan pihak RSUD menyatakan kalau korban meninggal dunia. Airnya memang sangat deras," katanya.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (25)

Menurut Asep, banjir yang terjadi sore hari ini juga mengakibatkan banjir di sejumlah titik, diantaranya Pasirkaliki, Cigugur Tengah, dan Cibabat.

"Di Cibabat airnya sempat masuk ke pemukiman di RT 1/RW 2. Ketinggian air rata-rata setengah meter," ujar Asep.

Disebutkan Asep, banjir yang terjadi kali ini disebabkan drainase yang kurang bagus, ditambah debit air dan curah hujan tinggi.

Baca Juga: Sikap Presiden Prancis Pada Islam: Erdogan: Butuh Perawatan Tingkat Mental

"Sepertinya bukan karena KBU (Kawasan Bandung Utara). Tapi karena curah hujannya tinggi, sehingga tidak bisa menmapung air, akhirnya melimpas ke jalan," ujarnya

Saksi mata Abidin (60) mengatakan, korban saat itu berjalan dengan adiknya ke warung. Saat pulang hingga akhirnya hanyut terbawa arus, adik korban sempat menolong namun tak berhasil.

"Sempat mau ditolong sama adiknya, tapi engga berhasil. Akhirnya korban bisa dikeluarkan di saluran depan BRI," tuturnya.

Baca Juga: Bandara dan Pangkalan di Arab Saudi Jadi Target Kelompok Houthi Yaman

Kanit Reskrim Polsek Cimahi, AKP Nana Supriatna mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian tersebut, kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal.

"Telah ditemukan korban seorang perempuan dalam keadaan tersangkut didalam gorong-gorong air. Sebelum ditemukan tersangkut dalam gorong-gorong, korban terlebih dahulu terperosok didalam gorong-gorong yang berada di Jalan Daeng Ardiwinata hingga terbawa hanyut," ungkapnya.

Menurut Nana, ketika korban ditemukan masih dalam keadaan hidup, selanjutnya dibawa ke RSUD Cibabat untuk mendapatkan pertolongan.

Baca Juga: Tujuh Orang Terkonfirmsi Covid-19 Dijemput Tim Gugus Tugas, Dua Diantaranya Masih Balita

"Saat di RSUD korban dinyatakan meninggal dunia. Pihak orangtua dan keluarga korban sepakat tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah, dan menerima ini sebagai musibah," terangnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x