Perdana Menteri Pakistan: Presiden Emmanuel Macron Telah Serang dan Lukai Jutaan Muslim di Dunia

- 26 Oktober 2020, 07:47 WIB
PERDANA Menteri Pakistan, Imran Khan.*
PERDANA Menteri Pakistan, Imran Khan.* //AFP



GALAMEDIA - Kecaman terus membanjiri Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah mengeluarkan pernyataan yang dinilai 'menyerang' Islam. Seiring hal itu, sejumlah negara di Timur Tengah pun menyerukan pemboikotan seluruh produk asal Prancis.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pun menyatakan Macron telah 'menyerang' Islam. Ini terjadi pascapemimpin Eropa itu mengkritik kelompok Islam dan membela penerbit kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad SAW.

Hal ini akibat pernyataan Macron pekan lalu, setelah seorang guru di Prancis dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas yang ia pimpin, seraya berbicara soal kebebasan. Macron berujar sang guru 'dibunuh karena kaum Islamis menginginkan masa depan kita'.

Baca Juga: Arsenal Frustasi Kesulitan Jebol Gawang Tim Tamu, Akhirnya Akui Keunggulan Leicester City 0-1

Dalam cuitannya di Twitter, ia menilai Macron amat tidak bijak. Langkahnya menimbulkan perpecahan.

"Ini adalah saat di mana Presiden Macron bisa memberi penyembuhan dan menyangkal ruang bagi para ektremis daripada menciptakan polarisasi & marginalisasi lebih lanjut yang mengarah ke radikalisasi," tulis Khan, dikutip AFP, Senin 26 Oktober 2020.

"Sangat disayangkan bahwa dia telah memilih untuk mendorong Islamofobia dengan menyerang Islam daripada teroris yang melakukan kekerasan, baik itu Muslim, Supremasi Kulit Putih atau ideolog Nazi."

Macron telah memicu kontroversi sejak awal bulan ini. Ia mengatakan 'Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia'.

"Dengan menyerang Islam, jelas tanpa memahaminya, Presiden Macron telah menyerang & melukai sentimen jutaan Muslim di Eropa & di seluruh dunia," kata Khan lagi.

Dalam Islam karikatur atau gambar yang menggambarkan nabi dilarang. Itu dianggap menghina dan menghadapi hukuman mati di Pakistan.

Kecaman serupa sebelumnya pun datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menilai Eropa, termasuk Prancis, harus menyingkirkan Islamofobia.

Baca Juga: Main di Kandang Lawan Verona, Juventus Nyaris Menderita Kekalahan

Erdogan mempertanyakan masalah Macron dengan Islam. Bahkan ia menilai Macron membutuhkan perawatan mental.

"Dia butuh perawatan mental. Apalagi yang bisa kita katakan kepada seorang presiden yang tidak memahami kebebesan berkeyakinan," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga negara Timur Tengah melakukan pemboikotan produk asal Prancis. Di antaranta di Kuwait dan Qatar.

AFP menyebut sejumlah pekerja jaringan supermarket Al Meera mengeluarkan selai St. Dalfour buatan Prancis dari rak.

Melalui pernyataan, Al Meera dan operator grosir lainnya, Souq Al Baladi, mengatakan menarik produk Prancis dari toko sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Al Meera sendiri bersaing dengan supermarket Prancis yang ada di Qatar, Monoprix dan Carrefour.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x