GALAMEDIA - Tak hanya datang dari para pemimpin muslim dan kaum ulama, kecaman kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron pun datang dari sejumlah umat kristiani di Arab. Mereka menilai Macron menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Sebelumnya Macron menyatakan dia tidak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi.
Macron langsung dikutuk atas pernyataannya itu. Bahkan negara Timur Tengah menyerukan boikot produk Prancis sebagai bentuk protes.
Seorang penyiar senior berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar Jalal Chahda, mengatakan dalam sebuah twitter.
"Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan Tuhan # Mohammad. Berkah dan damai," cuitnya dilansir dari Anadolu Agency, Senin 26 Oktober 2020.
انا جلال شهدا، العربي المشرقي المسيحي، أرفض بشدة واشجب التطاول على نبي الإسلام، الرسول #محمد عليه الصلاة والسلام pic.twitter.com/lDHSijzpHG— Jalal Chahda جلال شهدا (@ChahdaJalal) October 24, 2020
Chahda juga melampirkan foto yang menyatakan: "Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian."
الرئيس الفرنسي مغردا بالعربية: لا شيء يجعلنا نتراجع أبدا ولا نقبل أبداً خطاب الحقد وندافع عن النقاش العقلاني pic.twitter.com/o5vE2cuJcP— قناة الجزيرة (@AJArabic) October 25, 2020
Postingan Chada kemudian diikuti oleh komentar dari rekan Muslimnya yang memuji tweet tersebut.
Ghada Owais, presenter Al-Jazeera lainnya yang juga beragama Kristen, mencuit ulang tulisan Chahda
Ia mengatakan, "Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam."