China vs India, Fakta Mengerikan Baku Hantam di Himalaya Bisa Berujung Perang Nuklir

- 27 Oktober 2020, 15:21 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Dalam beberapa dekade terakhir salah satu fokus utama dunia Barat khususnya adalah memastikan Amerika Serikat dan Uni Soviet atau Rusia kini “baik-baik saja.”

Memastikan keduanya akur setara dengan jaminan dunia aman dari kehancuran akibat perang nuklir. Selain keduanya komunitas internasional sesekali membuat dunia menyadari bahaya laten nuklir dari semenanjung utara Korea.

Ada pula konflik India dan Pakistan yang beberapa kali memicu kekhawatiran akan apa jadinya jika perang nuklir berawal di Asia.

Tapi kini diungkap komentator politik Inggris, Mark Almond, belum lama ini ada satu konflik lainnya yang layak menjadi musuh bersama, yaitu persaingan antara raksasa demokrasi India dan negara komunis terbesar di dunia China.

Baca Juga: Terekam Kamera, Heboh Penampakan Makhluk Misterius Loch Ness Tiongkok di Danau Surga China

Pangkal bencana nuklir bagi kedua teritori dengan penduduk miliaran jiwa tersebut berada di Ladakh di mana Pangong berada. Danau dengan air sejernih kristal biru yang merupakan danau air asin terbesar itu tiaptahun menjadi daya tarik wisatawan.

Terbentang dengan permukaan tenang di wilayah berlansekap glasial Himalaya, sedikit dari pengunjungnya yang menyadari jika mereka tak hanya tengah menikmati kemegahan alam tapi juga berdiri di atas detonator nuklir raksasa.

Dalam beberapa bulan terakhir dua negara mega-Asia India dan China yang berbagi perbatasan di Ladakh telah beberapa kali terlibat kekerasan. 

Baca Juga: Jelang Laga Grup G Liga Champions, Ronaldo Lakukan Segalanya demi Duel Perdana Hadapi Lionel Messi

Beberapa bulan lalu misalnya 20 tentara India termasuk seorang kolonel dan sejumlah tentara China dilaporkan tewas menyusul baku pukul yang berlangsung brutal di tengah suhu yang terbilang dingin.

Jual beli kekerasan melibatkan batu dan benda tumpul lainnya yang dimodifikasi karena sejak insiden penembakan fatal tahun 1975 kedua negara sepakat untuk berpatroli di sepanjang perbatasan tanpa senjata api.

Apa yang terjadi di Himalaya seolah menjadi bukti prediksi Albert Einstein yang menyebut jika Perang Dunia III dipicu nuklir maka Perang Dunia IV berlangsung dengan mengandalkan baku pukul dan hujan batu.

Baca Juga: Lampaui Eropa, Dibuat 2000 Tahun Lalu Sistem Pemurnian Air Suku Maya Masih Digunakan Hingga Sekarang

Terkait kekerasan terakhir Beijing menyebut India dua kali melanggar kesepakatan dengan melewati garis perbatasan selain mempovokasi dan menyerang personel militer China.

Tak terima India sebaliknya menuding upaya China mengubah status (baca: mencaplok wilayah negara tetangga) menjadi biang konflik.

Ketegangan di antara keduanya memicu kekhawatiran tersendiri karena baik China maupun India sama-sama memiliki amunisi berhulu ledak nuklir. Kekhawatiran meningkat karena ketimpangan amunisi yang jelas memihak China.

India yang diperkirakan memiliki 140 hulu ledak nuklir plus kapal selam yang mampu membawa 12 rudal dan bomber darat dapat menjadikan simbol-simbol kekuatan China jauh melintasi perbatasan sebagai sasaran tembak.

Baca Juga: Terungkap, Khabib Nurmagomedov Pilih Pensiun daripada Hadapi McGregor dengan Iming-iming 95 Triliun

Di lain sisi fakta bahwa China mengetahui titik-titik lokasi markas militer India dapat menjadi alasan untuk melancarkan serangan preemtif.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x