“Saya khawatir sikap ofensif yang ditunjukan oleh Macron ini akan memicu bahaya di kemudian hari jika tidak diantisipasi. Artinya, sangat potensial isu ini menjadi tunggangan oleh segelintir kelompok radikal untuk menciptakan kekacauan di tengah masyarakat sehingga bisa berakibat pada timbulnya lebih banyak korban.
Sebelum segalanya menjadi lebih buruk, Ia harus meminta maaf dan memastikan penghinaan ini tidak terulang di waktu mendatang,” tegasnya.
Baca Juga: Dampingi Anak Belajar di Rumah, I Made : Sulit Juga Ya Membangun Mood Belajar
Di sisi lain, Bukhori juga menyoroti fenomena Prancis sebagai negara di Eropa yang menyumbang persentase tertinggi angka kelahiran bayi di luar pernikahan berdasarkan temuan Eurostat pada 2018.
Ia menilai sistem sekularisme Perancis yang menyudutkan peran agama dalam kehidupan masyarakat telah memberikan efek buruk bagi wacana pembentukan institusi keluarga yang utuh.
“Ironisnya, dibalik slogan kebebasan yang gigih mereka dengungkan, terdapat fakta bahwa banyak bayi yang lahir dari buah perkawinan yang tidak sah. Alhasil, kebebasan anak untuk berhak memiliki orang tua yang utuh dan bertanggung jawab terkorbankan,” pungkasnya.***