Network
GALAMEDIA - Jelang pemilu AS pada 3 November mendatang, terungkap Donald Trump dililit utang sebesar $ 1,1 miliar atau setara Rp 16 triliun.
Utang-utang tersebut bersumber dari sejumlah aset berupa gedung pencakar langit dan lapangan golf. Dari total utang Trump, $ 900 juta atau Rp 13 triliun di antaranya jatuh tempo dalam empat tahun.
Demikian diungkap Financial Times di tengah pandemi virus corona yang menghantam pasar real estate.
Baca Juga: Keren Nih, Instagram Perpanjang Durasi Siaran Langsung Hingga Empat Jam
Pinjaman Trump yang jatuh tempo dalam dua tahun ke depan di antaranya tercatat atas deal untuk Avenue of the Americas di New York ($ 285 juta/Rp 4,1 triliun) dan California Street di San Francisco ($ 162 juta/Rp 2,3 triliun).
Produksi berupa tayangan televisi yang menjadi sumber pendapatan utama Trump dalam beberapa tahun terakhir, jauh berkurang sejak 2016 sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Oval Office.
Baca Juga: Diprediksi Hantam Bumi April 2068, Astronom Peringatkan Kedatangan Asteroid Setara 880 Juta Ton TNT
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (28 Oktober 2020) jika Trump memenangi pemilu untuk kali kedua dipastikan sebagian besar utangnya bisa dinegosiasikan saat dirinya menjadi presiden.
Bulan lalu dilaporkan New York Times, Trump hanya membayar $ 750 atau Rp 11 juta dalam bentuk pajak penghasilan federal pada tahun 2016 dan 2017 setelah bertahun-tahun melaporkan kerugian besar dari bisnisnya.
Baca Juga: Dikontrak 3 Tahun, Muhamad Bayu Fiqri Sah jadi Bagian Skuad Persib Bandung
Dikatakan meski kaya aset, tingkat likuiditas aset milik Trump sendiri tidak terlalu jelas. FT membagi kreditor utama Trum menjadi lima dan salah satunya dianggap misterius karena diperkirakan beroperasi untuk menghindari pajak.***
