Malaysia Malu-malu Kutuk Emmanuel Macron dan Majalah Charlie Hebdo

- 28 Oktober 2020, 12:15 WIB
Bendera Malaysia.
Bendera Malaysia. /Pixabay/Engin_Akyurt/



GALAMEDIA - Pemerintah Malaysia mengutuk keras tindakan provokatif yang dilakukan sejumlah pihak untuk mencemarkan nama baik Islam tanpa menyebut secara rinci siapa yang dikutuknya tersebut.

"Kami sangat mengutuk retorika yang menghasut dan tindakan provokatif yang berusaha mencemarkan nama baik agama Islam seperti yang disaksikan dunia baru-baru ini dalam bentuk pidato populis dan publikasi karikatur menghujat yang menggambarkan Nabi Muhammad," ujar Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Seri Hishamuddin Hussein seperti dikutip dari Antara, Rabu 28 Oktober 2020.

Disebutkan, Malaysia berkomitmen untuk menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan berekspresi masyarakat. Negaranya memandang itu semua merupakan hak fundamental yang harus dihormati dan dijalankan dengan baik tanpa melanggar hak orang lain.

Baca Juga: BLT BPJS Belum Diterima, Kemnaker: Masih Ada Waktu untuk Memperbaiki

"Dalam konteks ini, untuk merendahkan dan menodai Nabi Suci Islam dan mengasosiasikan Islam dengan terorisme tentu saja berada di luar cakupan hak-hak tersebut," katanya.

Tindakan seperti itu katanya, provokatif dan tidak menghormati Islam dan lebih dari dua miliar muslim di seluruh dunia.

"Sebagai negara Islam yang demokratis dan moderat dengan masyarakat multi etnis dan multi agama, Malaysia terus mempromosikan dan memelihara hubungan yang harmonis dan hidup berdampingan secara damai, bukan hanya di antara orang-orang kami yang berbeda agama dan keyakinan, tetapi juga dalam konteks global yang beragam masyarakat," katanya.

Baca Juga: Media China Ikut Soroti Karikatur 'Cabul' Erdogan, Pemimpin di Eropa Bela Para Penghina Islam

Malaysia akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk saling mempromosikan menghormati antar agama dan mencegah ekstremisme agama di semua tingkatan.

Sebelumnya pemimpin oposisi yang juga Presiden PKR Dato Sri Anwar Ibrahim mengatakan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Islam sedang menghadapi krisis dunia ini menyerang karena tidak masuk akal.

Baca Juga: Urai Kemacetan, Tol Jakarta-Cikampek KM 47 - 61 Diterapkan Contraflow

"Ini mempromosikan kebuntuan. Lebih penting lagi, itu membuat 'masalah' secara eksklusif menjadi urusan muslim dari perspektif merusak yang tertanam dalam doktrin Perancis. Tidak ada pembelaan untuk kekerasan dan pembunuhan, yang sesat monster pembunuh yang menyesatkan Islam," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x