Elektabilitas Gerindra Terus Anjlok Usai 'Bela' Omnibus Law, PDIP dan PSI Malah Naik

- 28 Oktober 2020, 15:59 WIB
Partai Gerindra.
Partai Gerindra. //pinterest

GALAMEDIA - Survei Y-Publica menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir elektabilitas partai politik cenderung stagnan. Hanya Gerindra yang diketahui terus anjlok.

Sebelumnya, elektabilitas sejumlah parpol mengalami kenaikan atau penurunan sejak bulan Maret 2020.

"Elektabilitas partai-partai politik stagnan, hanya Gerindra yang melorot, sedangkan dua parpol, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik elektabilitasnya," ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran persnya, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Rizal Ramli Ungkap Laju Pengurangan Kemiskinan, Era Jokowi Paling Lambat, Gus Dur Tercepat

PDIP tetap unggul dengan elektabilitas pada bulan Maret sebesar 30,3 persen, turun menjadi 29,1 persen, kemudian naik lagi menjadi 31,2 persen.

Sedangkan PSI terus mengalami kenaikan dari hanya 2,7 persen menjadi 4,6 persen, dan kini 4,7 persen.

Menyusul di belakang PDIP adalah Gerindra. Namun, elektabilitasnya malah bergerak turun dari 15,2 persen menjadi 14,5 persen, dan kembali turun menjadi 13,8 persen.

Menurut Rudi, parpol-parpol besar dan menengah lainnya hanya turun 0,1-0,2 persen atau relatif mengalami stagnasi sejak bulan Juli 2020.

Baca Juga: Pemilik SIM C Dapat Bantuan Dana Covid-19 Rp900 ribu? Ini Faktanya

Setelah bergabung ke dalam pemerintahan periode kedua Jokowi, ujar Rudi, Gerindra berubah sikap dari sebelumnya oposisi menjadi pendukung Pemerintah.

Meskipun sejumlah figur Gerindra mencoba bersikap kritis terhadap Pemerintah, tetapi sulit untuk mempertahankan elektabilitas partai.

Contohnya, ketika parpol-parpol oposisi mendukung aksi-aksi demonstrasi menolak pengesahan RUU Cipta Kerja (Omnibus Law), Prabowo dan Gerindra secara tegas membela sikap koalisi partai-partai pemerintah.

Pada urutan berikutnya setelah Gerindra adalah Golkar yang turun dari 10,3 persen pada bulan Maret menjadi 8,5 persen pada Juli, dan turun lagi menjadi 8,3 persen. Lalu ada PKB (5,6 persen-6,1 persen-5,9 persen), PKS (6,4 persen-5,6 persen-5,4 persen).

Baca Juga: Pilot Kabur Setelah Mendarat, Jet Pribadi Ketahuan Bawa Satu Setengah Ton Kokain Senilai 1 Triliun

Kemudian NasDem (2,9 persen-4,0 persen-3,9 persen), Demokrat (3,5 persen-3,6 persen-3,4 persen), PPP (3,3 persen-2,6 persen-2,4 persen), dan PAN (1,4 persen-1,5 persen-1,2 persen).

Sisanya adalah parpol-parpol papan bawah yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, yaitu Hanura (0,9 persen-0,7 persen-0,8 persen), Perindo (0,7 persen-0,5 persen-0,6 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,3 persen-0,3 persen).

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x