Macron Kerahkan Ribuan Tentara untuk Lindungi Tempat-tempat Penting, Keamanan Negara Level Tertinggi

- 30 Oktober 2020, 11:09 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron /

Baca Juga: Jet Siluman J-20 dan Rudal Hipersonik Dongfeng-17 China Bersiap Ratakan Taiwan

"Pada penyerang kami menemukan sebuah Al Quran dan dua telepon, pisau kejahatan 30cm dengan ujung tajam 17cm. Kami juga menemukan tas yang ditinggalkan oleh penyerang. Di samping tas ini ada dua pisau yang tidak digunakan dalam penyerangan," ujar Ricard.

Saat ini, tersangka berada di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Juru bicara pengadilan khusus kontra-militansi Tunisia Mohsen Dali mengatakan kepada Reuters bahwa Aouissaoui tidak terdaftar oleh polisi di sana sebagai tersangka militan.

Baca Juga: Jangan Lupakan Attar, Tersambar Artileri Serangan Udara Rusia Dokter Berjuang demi Bocah Suriah Ini

Dia mengatakan Aouissaoui meninggalkan negara itu pada 14 September dengan perahu, menambahkan bahwa Tunisia telah memulai penyelidikan forensiknya sendiri atas kasus tersebut.

Wali Kota Nice, Christian Estrosi, mengatakan serangan itu mirip dengan pemenggalan seorang guru, Samuel Paty, yang telah menggunakan kartun Nabi Muhammad di kelas kewarganegaraan tentang kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Indonesia Kecam Aksi Teror di Nice Prancis, Dampak Komentar Emmanuel Macron

Serangan Kamis, pada hari ulang tahun Nabi Muhammad, terjadi pada saat kemarahan Muslim yang meningkat pada pembelaan Prancis atas hak untuk menerbitkan kartun, dan pengunjuk rasa mengecam Prancis dalam demonstrasi jalanan di beberapa negara mayoritas Muslim.

Sumber: Reuters

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x