Bertemu Menlu AS Pompeo, Indonesia Dorong Investasi di Kepulauan Natuna

- 1 November 2020, 12:48 WIB
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompoe mengisi buku tamu di Gedung Pancasila Kemenlu yang disaksikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada Kamis, 29 Oktober 2020.*/Twitter/@SecPompeo
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompoe mengisi buku tamu di Gedung Pancasila Kemenlu yang disaksikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada Kamis, 29 Oktober 2020.*/Twitter/@SecPompeo /


GALAMEDIA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengundang investor Amerika Serikat (AS) untuk investasi di Kepulauan Natuna. Pernyataan tersebut disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat berkunjung ke Indonesia.

"Saya mendorong pebisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis 29 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Sabtu, 31 Oktober 2020 Diprediksi Jadi Puncak Arus Balik Libur Maulid Nabi Muhammad

Seperti diketahui, kapal patroli Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China  kerap mengganggu Indonesia dengan memasuki zona maritim NKRI di Kepulauan Natuna.

Aparat militer Indonesia tak bisa berbuat banyak karena Beijing menyatakan wilayah tersebut masuk dalam zona bebas terkait klaim sembilan garis putus-putus (nine dash line).

Baca Juga: Miris, Relawan yang Memakamkan Pasien Covid-19 Sejak Maret 2020 Belum Terima Uang Lelah

Kapal penjaga Indonesia hanya bisa berupaya mengusir mereka.

Sepertinya Pemerintah Indonesia ingin menuntaskan masalah tersebut tanpa harus berkonflik langsung dengan Beijing.

Bakamla RI mengusir kapal China yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia, Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020.
Bakamla RI mengusir kapal China yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia, Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020. .*/Antara

 

Baca Juga: Tidak Berpegang pada Surat Edaran Menaker, Gubernur Ganjar Pranowo Naikan Upah Minimum 2021

AS memang merupakan salah satu investor utama Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi AS ke Indonesia sebesar 279 juta dola AS pada kuartal III 2020 untuk 417 proyek. Dengan jumlah tersebut, AS menempati posisi ke-7 negara dengan investasi terbesar.

Kepulauan Natuna tengah terancam dampak dari konflik Laut China Selatan (LCS). Konflik memanas usai China mengklaim sepihak 90 persen dari perairan LCS.

PETA Natuna.*
PETA Natuna.*

Terkait hal tersebut, Retno mengatakan menolak berbagai klaim maritim di wilayah perairan tersebut. Ia mengatakan konvensi PBB tentang hukum laut atau The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982) merupakan acuan hukum yang harus diterapkan dan dihormati semua negara.

Baca Juga: Relawan Jokowi Usulkan Semua Menteri Diganti, Kecuali yang Tiga Ini

Sikap tersebut sejalan dengan upaya AS menentang klaim China tersebut. Bahkan, kedua negara telah sepakat bekerja sama untuk melindungi ketahanan LCS.

"Oleh karena itu, klaim apa pun harus didasarkan tentang prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal termasuk UNCLOS 1982," tegasnya.

Selain mengundang investasi AS ke Natuna, Retno juga menyinggung pemberian perpanjangan fasilitas pengurangan insentif tarif preferensial umum atau Generalized System of Preferences (GSP) dari AS.

Baca Juga: Bandara Kertajati Bakal Berangkatkan Jemaah Umrah di Bulan November 2020

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x