Gempa Bumi di Kabupaten Bandung, BPBD Belum Menerima Laporan yang Terdampak

- 2 November 2020, 15:44 WIB
/
 

GALAMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung hingga Senin 2 November 2020 siang, belum menerima laporan dari masyarakat yang terkena dampak gempa bumi tektonik yang menguncang sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung pada Minggu 1 November 2020 malam pukul 21.34.09 WIB.

Berdasarkan sumber Galamedia yang didapat dari BPBD menyebutkan, peristiwa gempa bumi hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4.0 skala richter. Episenter terletak pada koordinat 7.20 LS dan 107.60 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 21 km Tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 5 kilometer. 

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si., melalui Kasi Logistik Asep Machmud mengatakan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, penggiat kebencanaan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kecamatan Pangalengan, Banjaran, Soreang, Cimaung, Ciparay, Kertasari, Majalaya, dan Baleendah.
 
 
"Sampai hari Senin siang ini, Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung masih berkoordinasi dengan wilayah kecamatan yang merasakan gempa bumi tersebut. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan kerugian bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata Asep di Cicalengka.
 
Asep memperkirakan, gempa bumi yang terjadi pada Minggu malam itu, dikabarkan episentrumnya di kawasan Pangalengan. 
 
"Tapi allhamdulillah tak ada yang terkena dampak. Sampai saat ini belum ada laporan masuk. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa di lapangan. Tetapi BPBD berupaya untuk melakukan assesmen di lapangan dan dikhawatirkan ada yang terkena dampak," katanya. 
 
 
Asep mengatakan karena Kabupaten Bandung masuk daerah rawan bencana alam gempa bumi, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada serta hati-hati dalam menghadapi peristiwa alam. 
 
"Disaat terjadi gempa bumi tidak panik. Tetapi pada kejadian gempa bumi Minggu malam itu, berdasarkan sumber di lapangan sempat menimbulkan kepanikan yang dialami warga sekitar yang merasakan langsung gempa bumi tersebut. Tetapi itu merupakan hal yang wajar," katanya. 
 
Untuk diketahui oleh warga, imbuh Asep, rumah yang rawan ambruk akibat diguncang gempa bumi, di antaranya pada tanah labil atau lereng. 
 
 
Asep mengatakan untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana alam yang tak diharapkan itu, BPBD sudah menyiapkan masyarakat siaga bencana di Pangalengan.
 
"Melalui masyarakat siaga bencana, mereka mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar untuk selalu hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena alam. Termasuk dampak fenomena La Nina, yang dikabarkan akan mengalami peningkatan curah hujan," tuturnya. 
 
Sejauh ini, Asep mengungkapkan, Kabupaten Bandung secara umum masih relatif kondusif dan aman dari ancaman bencana banjir, meski sempat terjadi banjir di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay beberapa waktu lalu. 
 
"BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Jika ada kejadian bencana alam yang tak diharapkan, warga bisa melaporkan ke aparatur desa setempat untuk ditindaklanjuti ke kecamatan dan Pusdalops BPBD Kabupaten Bandung," katanya. 
 
 
BPBD pun sudah menyiapkan tempat pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinannya terjadi banjir luapan Sungai Citarum di kawasan Baleendah, selain Dayeuhkolot dan Bojongsoang. BPBD juga sudah menyiapkan berbagai peralatan evakuasi untuk membantu warga yang terdampak banjir.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x