Hadapi Peningkatan Potensi Kebencanaan, Emil Intruksikan Semua Pihak Simulasikan Penyelamatan

- 4 November 2020, 14:53 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kapolda Jabar Irjen. Pol. Drs. Rudy Sufahriadi, dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 di Jl. Diponegoro Bandung, Rabu (4/11/2020)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Kapolda Jabar Irjen. Pol. Drs. Rudy Sufahriadi, dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 di Jl. Diponegoro Bandung, Rabu (4/11/2020) /Remy Suryadie/

GALAMEDIA - Mengantisipasi peningkatan potensi bencana alam seiring anomali cuaca hingga curah hujan ekstrem ditambah adanya fenomena La Nina di wilayah Jawa Barat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil intruksikan untuk simulasi penyelamatan.

"Kesiagaan ini berbanding lurus dengan prediksi badan meteorologi, bahwa akan ada curah hujan lebih banyak dan lebih ekstrem. Sehingga kita menetapkan kesiagaan itu dari November 2020 sampai Mei 2021," kata Emil sapaan akrab Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021 di Jln. Diponegoro Bandung, Rabu 4 November 2020.

Dikatakan Emil, badan meterologi klimatologi dan geofisika (BMKG) sudah menyampaikan musim hujan dimulai lebih awal, di bulan Oktober kan, ditambah potensi La Nina.

"Dengan begitu, maka kita siagakan dalam dua bulan di tahun 2020 ini dan empat (sampai) lima bulan di 2021,"jelasnya.

Baca Juga: Bayu Sering Kasak-kusuk Soal Persib, Etam : Dia Punya Masa Depan di Persib

Dikatakan Emil, fenomena badai La Nina yang akan hadir membawa dampak pada naiknya gelombang laut, curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir, bahkan di luar itu. Ia ingin semua pihak mewaspadai potensi tsunami.

Sebanyak 27 daerah di Jawa Barat harus menetapkan siaga satu seiring peningkatan potensi kebencanaan di akhir tahun dan awal tahun. Ia mengilustrasikan pada peristiwa banjir besar di daerah Jabodetabek pada awal tahun 2020 lalu. Peristiwa tersebut bisa dijadikan rujukan untuk menerapkan pola mitigasi yang diterapkan, termasuk menyiapkan sarana, alat, hingga teknologi pendukungnya.

“Saya sudah perintahkan (BPBD Jabar) melakukan simulasi penyelamatan tsunami. Harus segera dilakukan di selatan Jabar. Masyarakat harus paham, harus tahu, kalau terjadi, early warning system kemana larinya sudah tahu. Kepala BPBD harus lakukan simulasi,” terang dia.

Baca Juga: Wow! Jerawat Bisa Diobati dengan Minyak Kelapa, Ini 7 Manfaat Minyak Kelapa Untuk Kecantikan

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x