Terawan Dianggap Sukses Tangani Covid-19 di Indonesia, WHO Undang ke Jenewa

- 5 November 2020, 18:49 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto /


GALAMEDIA - Organisasi kesehatan dunia (WHO-World Health Organization WHO) secara khusus mengundang Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mendengarkan tentang perkembangan pelaksanaan tinjauan intra-action review (IAR) dalam rangka meningkatkan pelayanan dan penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Surat yang dikirimkan oleh WHO melalui Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO, Jaouad Mahjour tersebut tertanggal 30 Oktober 2020.

Pelaksanaan IAR tersebut akan dilakukan pada Jumat, 6 November 2020 pukul 11.00 CET (Central European Time) atau 17.00 WIB.

“Kami mengundang bergabung bersama Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan menteri kesehatan dari tiga negara lain, Menteri Kesehatan Terawan untuk berbagi pengalaman Indonesia yang berhasil menyelenggarakan IAR dalam rangka penanganan Covid-19 secara nasional. Dan menerapkan pelajaran penting yang diidentifikasi selama IAR untuk peningkatan respon wabah Covid-19,” tulis Mahjour dalam surat undangan kepada Terawan, dikutip Kamis 5 November 2020.

Surat dari WHO.
Surat dari WHO.


Selain Menkes Terawan, dalam surat juga dijelaskan bahwa WHO mengundang Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan Delegasi Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa serta beberapa Organisasi Internasional lainnya di Jenewa.

Sebelumnya, WHO telah menerbitkan pedoman dan alat WHO dengan melakukan Country Covid-19 Intra-Action Review (IAR) pada 23 Juli 2020, dengan semangat pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan.

Baca Juga: Sebut Erdogan Rilis Deklarasi Kekerasan, Prancis Keluarkan Kutukan

Pada pertemuan keempat Komite Darurat IHR (International Health Regulations) pada 2005 mengenai wabah Covid-19 pada 31 Juli 2020, Komite juga mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara untuk berbagi praktik terbaik dengan WHO, termasuk dari tinjauan IAR dan menerapkan pembelajaran dari negara-negara tersebut.

Mahjour mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 di seluruh menjadi tantangan untuk mengelola manajemen risiko kesehatan dan juga dampak semua keadaan darurat di dunia.

“Semua negara, terlepas dari tingkat pendapatan atau perkembangan mereka, terus menghadapi risiko sistemik. Seperti yang terkait dengan wabah penyakit yang pernah muncul dan muncul kembali, yang berdampak signifikan pada kesehatan dan sosial ekonomi,” jelasnya.

Sebelumnya, WHO telah menerbitkan pedoman dan alat WHO dengan melakukan Country Covid-19 IAR pada 23 Juli 2020.  Kemudian pada pertemuan keempat Komite Darurat IAR (2005) mengenai wabah Covid-19 pada 31 Juli 2020 lalu, Komite juga mengeluarkan rekomendasi sementara kepada negara-negara untuk berbagi praktik dan strategi terbaik dengan WHO.

Baca Juga: Exit Permit Dibatalkan Arab Saudi, Habib Rizieq Jadi Pulang ke Tanah Air?

Pertemuan ini diselenggarakan oleh Direktur Jenderal WHO dan menyoroti pentingnya pembelajaran kolektif yang berkelanjutan dengan mempertemukan pemangku kepentingan terkait untuk menganalisis secara kritis dan sistematis tindakan yang dilakukan dalam tanggap darurat.

Di Indonesia, IAR secara komprehensif mencakup sembilan pilar utama penanggulangan Penanggulangan Covid-19, yakni komando dan koordinasi; komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat; pengawasan, tim respon cepat dan investigasi kasus.

Kemudian titik masuk, perjalanan internasional, dan transportasi; laboratorium; pengendalian infeksi; manajemen kasus; dukungan operasional dan logistik dan memelihara layanan dan sistem kesehatan penting.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x