Dukungan untuk Putri Aiko Menguat, Krisis Pewaris Tahta Jepang Nyatakan Fumihito Pangeran Mahkota

- 9 November 2020, 13:45 WIB
KAISAR Jepang Naruhito dan istrinya, Permaisuri Masako.*/AFP
KAISAR Jepang Naruhito dan istrinya, Permaisuri Masako.*/AFP /

GALAMEDIA - Adik Kaisar Jepang Naruhito, Pengeran Fumihito  resmi mendapat gelar Putra Mahkota sekaligus pewaris pertama Tahta Krisan dalam ritual tradisional akhir pakan kemarin.

Sedianya upacara digelar tujuh bulan lalu, namun ditunda karena pandemi. Pemberian gelar mahkota pangeran berusia 54 tahun yang lebih dikenal dengan panggilan Pangeran Akishino itu mengakhiri rangkaian ritual suksesi kekaisaran yang dimulai pada Mei tahun lalu.

Baca Juga: Cara Menemukan Minat Anak, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua

Naruhito naik tahta setelah Akihito mundur di usia 86 tahun dengan alasan kesahatan. Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (9 November 2020) ritual kali ini dilakukan di ruang paling eksklusif istana, Kamar Pinus.

Naruhito (60) menyatakan sang adik resmi menjadi putra mahkota yang berada di urutan pertama untuk menggantikannya sebagai penguasa monarki tertua di dunia tersebut kelak.

“Dengan ini saya menyatakan baik di dalam maupun di luar negeri Pangeran Fumihito sekarang adalah putra mahkota,” ujar Naruhito yang mengenakan jubah cokelat kemerahan.

Baca Juga: Gawat dan Menyedihkan, Masih Ada Warga Kabupaten Bandung yang Belum Tahu Agenda Pilkada Bandung

Sementara itu, Putra Mahkota Fumihito mengenakan jubah oranye dan didampingi istrinya, Putri Mahkota Kiko. “Saya mengakui tanggung jawab  sebagai putra mahkota dan akan menjalankan tugas saya.”

Upacara yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut awalnya dijadwalkan pada 19 April lalu. Namun ditunda setelah pemerintah Jepang menyatakan darurat corona.

Ritual hari Minggu pun lebih sederhana dari yang semula mengundang 350 tamu menjadi sekitar 50 orang,  termasuk Perdana Menteri Yoshihide Suga dan pejabat tinggi pemerintah lainnya serta perwakilan prefektur dan pejabat asing terpilih.

Baca Juga: Model Dylan Sada Meninggal Dunia, Begini Unggahan Terakhirnya di Instagram

Dalam upacara terpisah dan tertutup pada Minggu malam, Putra Mahkota Fumihito mewarisi pedang kekaisaran yang melambangkan statusnya sebagai putra mahkota.

Jamuan istana dan acara lainnya termasuk penandatanganan publik dibatalkan sebagai bagian dari tindakan anti-corona.

Deklarasi status putra mahkota pada hari Minggu membuka jalan bagi pemerintah untuk mulai membahas apa yang harus dilakukan mengingat kurangnya ahli waris Tahta Krisan.

Baca Juga: Ma'ruf Amin : Khilafah itu Islami, Jangan Islam itu Khilafah dan Jangan Salah Paham

Suksesi Naruhito hanya menyisakan dua pewaris tahta, yaitu Putra Mahkota Fumihito dan putranya yang masih berusia 14 tahun, Hisahito.

Anak perempuan  Kaisar Naruhito yang berusia 18 tahun, Putri Aiko dan dua putri Fumihito, Mako dan Kako tidak dapat menjadi penguasa monarki karena Japang menganut sistem partiarkal.

Hukum Kekaisaran Jepang yang sebagian besar didasarkan pada konstitusi sebelum perang tidak mengizinkan kaisar perempuan dan melarang bangsawan perempuan menikahi rakyat biasa.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Hipertensi? Ini Panduan dan Jenis Olahraga yang Harus Dilakukan Pengidap Hipertensi

Pemerintah Jepang pada tahun 2005 sempat mempertimbangkan kemungkinan kaisar perempuan. Tapi diskusi terhenti setelah Hisahito lahir pada tahun berikutnya.

Survei menunjukkan sebagian besar warga Jepang mendukung  kaisar perempuan, seiring popularitas Putri Aiko yang kian tinggi.

PM Suga baru-baru ini mengatakan pemerintah akan mulai mempelajari sejumlah langkah  untuk mengamankan suksesi kekaisaran yang stabil setelah proklamasi putra mahkota.

Baca Juga: Pengrusakan APK Paslon No.3 Cederai Demokrasi dan Semangat Pilkada Kabupaten Bandung

Tugas resmi istana sendiri kian meningkat menyusul mundurnya Kaisar Akihito yang dikenal aktif berinteraksi dengan publik, termasuk mengunjungi daerah yang dilanda bencana untuk menghibur warga.

Putra Mahkota Fumihito yang selama ini dikenal blak-blakan  mengungkapkan pandangannya tentang bagaimana keluarga istana harus beradaptasi dengan zaman yang modern.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x