Ma'ruf Amin: Arus Utama Islam di Indonesia Tidak Takfiri yang Cekak

- 9 November 2020, 17:10 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. /ANTARA/HO-Asdep KIP Setwapres./

GALAMEDIA - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, bersyukur arus utama agama Islam yang dianut umat di Indonesia adalah aliran wasathi atau jalan tengah.

Artinya, sejauh ini umat Islam di Indonesia tidak terlalu ekstrem dan tekstual dalam mengamalkan ajaran-ajaran agama.

"Alhamdulillah, di Indonesia itu yang menjadi mainstream-nya itu justru yang wasathi. Ini yang kita syukuri," ujar Ma'ruf Amin dalam dialog bertajuk Indonesia Damai Tanpa Khilafah, di Jakarta, Senin, 9 November 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Tagar #WelcomeBackIBHRS Trending Topic, Netizen: Serasa Mau Merdeka

"Saya kira melalui ormas-ormas Islam dan juga Majelis Ulama (MUI) sudah menggariskan bahwa Islam yang dibawa itu adalah Islam yang moderat, tidak takfiri yang cekak begitu," lanjutnya.

Ma'ruf Amin menambahka, para ulama di Indonesia juga telah menyampaikan pemahaman Islam yang akomodatif, yakni menyesuaikan diri dengan budaya dan kearifan lokal di seluruh daerah Indonesia.

Ajaran agama memang sebaiknya disampaikan secara utuh, sehingga jika ada ketidaksesuaian dengan budaya setempat maka itu dapat dihilangkan tanpa harus memaksakan, kata dia.

Baca Juga: Spanduk Habib Rizieq Dirusak, FPI Geram: Cara Kotor Kalian Membuat Kami Makin Cinta

"Ulama itu membawa ajaran yang memang harus utuh, ada juga ajaran itu yang melihat 'ada apa di tempat itu?'. Sepanjang tidak bertentangan dengan agama Islam, ya diterima, tidak apa-apa, yang bertentangan dibuang, yang tidak bertentangan diterima. Ini namanya Islam akomodatif," paparnya.

Begitu juga dengan hubungan antarumat beragama. Menurut Ma'ruf, wasathiyah juga harus menempatkan masyarakat beragama non-Islam secara adil dan toleran; sehingga persaudaraan antarumat tetap terjaga di Indonesia.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x