Habib Rizieq Pulang, Rocky Gerung: Keren, Rezim Jokowi Sambut dan Ajak Upacara Hari Pahlawan

- 9 November 2020, 21:49 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official.

GALAMEDIA - Habib Rizieq Shihab pulang ke tanah air dan dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta besok pagi, Selasa 10 November 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ke Tanah Air tersebut seharusnya bisa menjadi momentum penting bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Bakal sangat keren, jika rezim Jokowi menyambut Habib Rizieq dan mengajaknya dalam upacara bersama Hari Pahlawan 10 November," filsuf ini dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin 9 November 2020.

Rocky mengimpikan pemerintah Jokowi menggandeng tokoh FPI itu untuk diajak bersama berupacara Hari Pahlawan.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang, Beredar Video Perjalanannya ke Bandara Iring-iringan

“Apa enggak keren tuh? Upacara Hari Pahlawan, Gatot dapat kalung (Bintang Mahaputera), Habib Rizieq dapat kalungan bunga, itu kan indah sekali bukan. Ngaco cara berpikir istana itu, kalau enggak mau clear-kan dengan merawat persaudaraan warga negara,” katanya.

Inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu meyakini momentum 10 November sangat mungkin menjadi momen meredakan ketegangan dengan sama-sama datang ke makam pahlawan membuat acara bersama.

“Terlihat ada momentum tapi nggak bisa dimanfaatkan, Gatot dikasih medali tapi Syahganda lihat di TV sambil diborgol. Habib Rizieq turun di Cengkareng dapat kembang dari masyarakat dicintainya. Negara tak cintai kontras kan?” ujarnya.

Rocky mengatakan mau diapakan bagaimanapun saat ini fakta sosial politik telah menempatkan Habib Rizieq sebagai pemimpin alternatif dan panutan publik.

Baca Juga: Tak Ucapkan Selamat ke Joe Biden, China Berani Tegas Ungkap Alasannya

Ia pun mengaku tak heran kalau ada polling ringan-ringan, Habib Rizieq menokoh.

“Kejengkelan psikologi publik itu akhirnya terbaca dalam polling sederhana. Mahfud dianggap bukan negarawan. Dalam definisi apapun dia (Habib Rizieq) negarawan. Dia pulang,” jelasnya.

Rocky berpandangan fakta realitas sosial politik saat ini menempatkan Habib Rizieq sebagai pemimpin potensial, sesuai dengan analisis Badan Intelijen Negara (BIN).

Namun pemerintahan Jokowi malah mengganjal potensi Habib Rizieq ini. Berbagai upaya ingin membalikkan agar tokoh FPI itu tak bisa meroket menjadi pemimpin alternatif.

“Kalau Habib Rizieq bisa kumpulkan massa seharusnya ada kegiatan diplomasi supaya membujuk agar (dia) membantu tugas negara. Orang jemput Habib Rizieq bukan organisasi tapi kerinduan ingin disapa Habib Rizieq,” ungkap Rocky.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x