Politisi PDIP Bedi Budiman Perjuangkan Mama Kudang Jadi Pahlawan Nasional

- 10 November 2020, 21:07 WIB
Kolase foto KH Muhamad Soedja'i atau Mama Kudang (kiri) dan politisi PDIP Bedi Budiman. (ist)
Kolase foto KH Muhamad Soedja'i atau Mama Kudang (kiri) dan politisi PDIP Bedi Budiman. (ist) /

Diceritakan Bedi, dari berbagai sumber diketahui, Mama Kudang lahir pada 1835 Masehi dan wafat 10 Dzulhijjah 1961 di usianya 130 tahun. Mama Kudang merupakan putra H Abdul Rahman dan Hj Siti Layyimah.

"Saya mengapresiasi karena sudah ada kajian oleh Dr H.A Zaky Mubarak yang menyusun buku tentang Mama Kudang sehingga bisa menjadi sumber awal yang otentik mengenai peran beliau," ujarnya.

Soekarno
Dari berbagai referensi yang didapatnya, Bedi juga menyebut Mama Kudang sering berinteraksi dengan tokoh-tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno.

"Bahkan kata orang, tongkat kepresidenan yang sering dibawa-bawa Soekarno adalah pemberian Mama Kudang," ungkap Bedi.

Selanjutnya, dalam bidang keilmuan Kiai Mama Kudang merupakan ahli tasawuf. Ada beberapa amalan tarekatnya yaitu Qadiriyah, Syattariyah dan Qadiriyah wa Naqsabandiyah.

Mama Kudang juga ahli di bidang syariat dari berbagai ilmu ushul fiqih, balaghoh bahkan metodologi metafisika.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Kutip Ayat Al Quran Bicarakan Persahabatan dan Perbuatan Baik

"Beliau ini memiliki pesantren dengan ribuan santri dan secara masif melakukan dakwah di wilayah Priangan Timur. Selain itu, beliau memiliki peran strategis bersama Bupati Wiratanuningrat dalam IBNU serta Perkumpulan Guru Ngaji (PGN) yang memiliki anggota ribuan kyai," papar Bedi.

Pria kelahiran Tasikmalaya ini, menegaskan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, pengertian Gelar adalah penghargaan Negara yang diberikan Presiden kepada seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas perjuangan, pengabdian, darmabakti dan karya yang luar biasa kepada bangsa dan negara.

"Usulan gelar pahlawan prosesnya dimulai dari daerah oleh masyarakat di tingkat kabupaten/kota melalui Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) dan mendapat rekomendasi dari gubernur. Baru kemudian diusulkan ke Kementerian Sosial. Saya akan perjuangkan agar Mama Kudang mendapat gelar Pahlawan Nasional," paparnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x