GALAMEDIA - Habib Rizieq Shihab hari ini tiba di Tanah Air setelah menempuh perjalanan selama 9 jam 30 menit dari Arab Saudi.
Sehari sebelum Habib Rizieq mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, ribuan pendukungnya sudah memadati kawasan Terminal 3 bandara internasional itu. Sejumlah di antaranya berasal dari Front Pembela Islam (FPI).
Hadirnya ribuan orang itu telah membuktikan bahwa mereka sangat banyak dan militan. Direktur Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul ikut mengomentari hal itu.
Baca Juga: Politisi PDIP Bedi Budiman Perjuangkan Mama Kudang Jadi Pahlawan Nasional
Menurut Adib, kekuatan Habib Rizieq tidak boleh dipandang sebelah mata. Banyaknya pendukung menjadi modal kekuatan politik untuk tahun 2024.
"Melihat animo pendukung yang menjemput di Bandara yang begitu banyak, saya pikir ini adalah satu kekuatan politik," terang Adib kepada wartawan, Selasa 10 November 2020.
Melihat realitas itu, Adib menyatakan negara harus hadir. Artinya, negara bisa mengakomodir kepentingan-kepentingan Habib Rizieq yang selaras dengan pemerintah.
Baca Juga: Acara ILC TVOne Malam Ini Mendadak Ditiadakan, Fadli Zon: Ada Telepon Ghaib Ya Bang Karni Ilyas?
Bahkan langkah itu bisa menjadikan Habib Rizeq sebagai mitra. Bukan sebaliknya, yang terkesan memukul melalui narasi-narasi yang bertentangan.
"Bukan hanya lip service (basa basi) cuma sekedar mengungkapkan di media massa, melainkan ada benar-benar dirangkul untuk kepentingan bangsa dan negara, jangan seolah negara memukul," paparnya.