Sadis, Teroris Pro ISIS Penggal 50 Penduduk Desa di Mozambik

- 12 November 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi Terroris ISIS di Mozambik.
Ilustrasi Terroris ISIS di Mozambik. /Daily Mail/



GALAMEDIA - Sedikitnya 50 orang di Mozambik dilaporkan dipenggal oleh kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS.

Dilansir CBS News, Kamis 12 November 2020, kelompok teroris tersebut menyerang beberapa desa di distrik di Mozambik, yakni Miudumbe dan Macomia.

Mereka tak segan-segan membunuh warga sipil, menculik wanita dan anak-anak serta membakar rumah penduduk.

Kepala Kepolisian Mozambik, Bernardino Rafael mengatakan dalam sebuah jumpa pers, para penduduk yang diculik kemudian dibawa ke hutan, dan para teroris mulai mengeksekusi penduduk satu persatu.

Saksi mata mengatakan kepada media setempat bahwa para militan melakukan eksekusi itu di sebuah lapangan sepak bola di sebuah desa.

Baca Juga: Habib Rizieq: Bebaskan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Habib Bahar bin Smith, Syahganda Nainggolan ...

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengutuk kejadian tersebut. Guterres juga meminta pihak berwenang untuk menyelidiki kejadian itu, dan meminta pertanggungjawaban para pelaku.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga mengutuk insiden yang terjadi di Mozambik. Dia mengatakan kelompok teroris adalah kaum barbar.

"Lebih dari 50 orang telah dipenggal, wanita diculik, desa-desa dijarah dan kemudian dibakar," cuit Macron di akun Twitter pribadinya, Rabu 11 November.

"Orang-orang barbar membajak agama damai untuk menyebarkan teror: terorisme atas nama Islam adalah ancaman internasional yang memerlukan tanggapan internasional," katanya lagi.

Baca Juga: Habib Rizieq Disebut-sebut Kunjungi Cikeas, Kader PDI Perjuangan dan Demokrat 'Ribut'

Tragedi yang terjadi di Mozambik ini adalah yang terbaru, dari serangkaian serangan mengerikan yang dilakukan kelompok teroris pro ISIS di provinsi Cabo Delgado sejak 2017. Kelompok itu telah berjanji setia kepada ISIS tahun lalu.

Tidak banyak informasi yang diketahui soal kelompok teror ini. Namun, kelompok ini menyebut diri mereka sebagai Al-Shabab.

Kelompok itu menggunakan propaganda kemiskinan dan pengangguran yang tinggi sebagai doktrin untuk merekrut anggotanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x