Rocky Gerung Blak-blakan Sebut Pihak Istana dan Mahfud MD Tak Mampu Baca Sinyal Gatot Nurmantyo

- 13 November 2020, 09:55 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official.


GALAMEDIA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo enggan menghadiri acara penganugerahan Bintang Mahaputra di Istana Negara, Rabu 11 November 2020. Kendati ia tak menolak penghargaan dari Presiden Joko Widodo tersebut.

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan seharusnya pihak Istana, terutama Menkopolhukam Mahfud MD, bisa membaca sinyal dari Gatot Numantyo itu.

Yakni dengan membebaskan terlabih dahulu para tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang ditangkap, kawan seperjuangan Gatot Nurmantyo.

"Kalau Mahfud bisa baca sinyalnya Pak Gatot mestinya sehari sebelum Pak Gatot diundang ke Istana, mestinya tanggal 8 sebelum Habib Rizieq muncul, tiga tokoh KAMI itu dibebaskan," ujar Rocky dalam tayangan video pada kanal Rocky Gerung Official, Kamis 12 November 2020.

Namun sinyal itu dinilai Rocky tak terbaca oleh Istana. Buntutnya, Gatot pun melancarkan strateginya dengan tetap menerima penghargaan namun tak hadir ke Istana.

Baca Juga: Sambut Habib Rizieq, Simpang Gadog Jadi Lautan Manusia

"Saya anggap itu langkah yang cerdik dari seorang mantan panglima yang ilmu kepanglimaannya masih ada di kepala," jelas Rocky yang menyebut bahwa Gatot berhasil memenangkan perang hanya dalam pertempuran kecil.

"Kalau dipakai bahasa netizen, Istana di-prank oleh Gatot ya. Tapi saya tak mau sebut itu," tukas Rocky.

Ia menegaskan strategi yang diterapkan Gatot Nurmantyo sangat cerdik.

Filsuf ini menilai, cara Gatot dengan menerima penghargaan tanpa hadir di Istana adalah sebuah manuver politik yang cerdas.

"Dia tetap menerima Bintang Mahaputeranya, tapi dia tidak hadir. Ini menurut saya cara berpikir dan manuver politik yang luar biasa," ujarnya.

Deklarator KAMI ini pun menjelaskan, sikap Gatot itu secara tidak langsung menunjukkan syarat-syarat jika oposisi diundang ke Istana.

Baca Juga: Habib Rizieq: Sesungguhnya Bapak dan Pahlawan Revolusi Akhlak Dunia Adalah Sayyidina Muhammad SAW

"Gatot tidak akan hadir, dan memang tidak hadir karena Gatot juga sebetulnya mau mengatakan kalau 'Saya mau hadir persyaratannya A,B,C,D'," kata Rocky.

Namun Istana dan Mahfud MD tak memiliki kemampuan untuk membaca sinyal dari mantan Panglima TNI tersebut.

Sebelumnya Gatot Nurmantyo melayangkan surat kepada Presiden Jokowi untuk memberitahukan ketidakhadirannya pada acara penganugerahan Bintang Mahaputra. Dengan alasan Pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam channel Youtube Sekretariat Presiden.

"Beliau tidak hadir. Tapi dalam suratnya menyatakan menerima pemberian bintang jasa ini tetapi beliau tidak bisa hadir, terutama karena suasana covid," kata Mahfud.

Baca Juga: BLT BPJS Termin Kedua Tahap II untuk 2,71 Juta Penerima Disalurkan Mulai Hari Ini

Mahfud menjelaskan, sebenarnya protokol kesehatan yang diterapkan sudah memenuhi standar. Pemberian penyematan penghargaan sendiri biasanya dilakukan setiap Agustus. Tapi karena kondisi pandemi, pada Agustus lalu disepakati kalau penyematannya dipecah menjadi dua: Agustus dan November.

"Standarnya (protokol kesehatan) dipenuhi. Ini dipecah dua, Agustus dan Sekarang. Agustus disepakati dipecah dua kali. Ada protokol kesehatan yang ketat," katanya.

"Nanti penghargaan akan dikirim melalui Sekretaris Militer. Beliau menerima ini tapi tidak bisa hadir penyematannya," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x