Network
GALAMEDIA - Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina mengakui komoditas kopi asal Kabupaten Bandung bisa bersaing dengan kopi dari daerah lainnya. Oleh sebab itu, dirinya berharap agar petani kopi mengikuti berbagai festival kopi.
"Festival kopi ini kan bukan hanya lokal saja, tapi level nasional, bahkan internasional. Ini peluang besar. Karena kopi di Kabupaten Bandung ini berkelas. Layak jadi buruan pecinta kopi di Indonesia bahkan di dunia," kata Teh Nia, Jumat 13 November 2020.
Teh Nia mencontohkan, para petani kopi di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung telah melakukan inovasi untuk varietas kopinya dengan memikirkan hasil panen yang bagus. Sehingga dalam masa panen, para petani kopi bisa mendapatkan produk biji kopi yang bisa laku di pasaran.
Baca Juga: Evaluasi Penanganan Covid-19 di Jabar: Ada Kenaikan Kasus Tapi Tak Setinggi Libur Panjang
"Ini, kan sudah bagus. Ketika mengelola bahan mentah tentu ada perbedaan jika mau dijadikan ke dalam bentuk produk kemasan yang lebih acceptable dan marketable. Kemudian tinggal memikirkan pengelolaan secara manajerialnya saja,” tutur Teh Nia.
Teh Nia mengakui para petani kopi di Cimaung masih memiliki kendala dalam pengembangan hasil buminya itu. Seperti tidak adanya koperasi dan juga pembinaan para petani yang masih bersifat parsial. Apalagi pengayaan bibitnya juga masih bermacam-macam.
Padahal, kata dia, para petani kopi di Cimaung menginginkan adanya bibit specialty yang mengutamakan satu jenis varietas (homogen) dalam penanamannya. Sehingga, produk kopi dari petani Cimaung memiliki kekhasan tersendiri baik dari segi kualitas dan segi cita rasanya.
Baca Juga: Bio Farma Produksi Vaksin untuk Dunia
"Ini kan salah satu bentuk keluh kesah para petani kopi yang notabene adalah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Makanya nanti kami akan buatkan Techno Park," kata dia.
Di dalam Techno Park, lanjut Teh Nia, akan disiapkan inkubator bisnis. Dimana nantinya akan disinergikan dengan para ahli, akademisi, komunitas, dan lain sebagainya.
Sehingga Techno Park bisa dijadikan tempat untuk menampung permasalahan dan kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku UKM dalam mengembangkan bisnisnya, terlebih di era digital.
"Siapapun bisa datang ke Techno Park nantinya," ucapnya.***
