Peretas Terbaik Dunia Diangkat Jadi Kepala Keamanan Twitter

- 17 November 2020, 08:01 WIB
LOGO Twitter
LOGO Twitter /Twitter/.*/Twitter



GALAMEDIA- Salah seorang peretas terbaik dunia ditunjuk Twitter untuk menangani segala hal, mulai dari kesalahan teknik hingga kesalahan informasi.

Peretas bernama Peiter Zatko, yang dikenal luas dengan nama Mudge ini ditunjuk sebagai kepala keamanan dan diberi mandat luas untuk merekomendasikan perubahan dalam struktur dan praktik.

Zatko menerima "pinangan" CEO Twitter Jack Dorsey, dan akan mengambil alih manajemen keamanan, setelah peninjauan 45 hingga 60 hari.

Baca Juga: PERINGATAN DINI BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

Dalam wawancara eksklusif Reuters, dikutip Selasa, Zatko mengatakan dia akan memeriksa "keamanan informasi, integritas situs, keamanan fisik, integritas platform -- yang mulai menyentuh penyalahgunaan dan manipulasi platform -- serta bidang teknik."

Zatko baru-baru ini mengawasi keamanan pembayaran elektronik sebuah unicorn, Stripe. Sebelumnya, dia mengerjakan proyek khusus di Google dan mengawasi pemberian hibah untuk proyek keamanan siber di Defense Advanced Research and Projects Agency (DARPA), Pentagon.

Dilansirkan Antara, karier Zatko yang penuh warna dimulai pada 1990-an, ketika dia secara bersamaan melakukan pekerjaan rahasia untuk kontraktor pemerintah dan berada di antara para pemimpin Cult of the Dead Cow, sebuah grup peretas yang terkenal suka merilis alat peretasan Windows untuk mendorong Microsoft meningkatkan keamanan.

Baca Juga: Anies Baswedan Dibela FPI: Apa Urusannya Polisi Panggil Gubernur?

"Saya tidak tahu apakah ada yang bisa memperbaiki keamanan Twitter, tetapi dia akan menjadi yang teratas dalam daftar saya," kata Dan Kaufman, yang mengawasi Zatko di DARPA dan sekarang memimpin grup produk di Google.

Twitter menghadapi banyak tantangan keamanan. Pada Juli, sekelompok peretas muda menipu karyawan dan mendapatkan akses ke alat internal, yang memungkinkan mereka mengubah pengaturan akun dan kemudian mengunggah cuitan dari sejumlah akun milik orang-orang ternama, termasuk akun calon presiden Joe Biden, pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO Tesla Elon Musk.

"Pembobolan data musim panas ini adalah pengingat penting tentang seberapa jauh Twitter perlu membangun beberapa fungsi keamanan dasar yang diperlukan untuk menjalankan layanan yang ditargetkan oleh musuh yang jauh lebih terampil daripada remaja yang ditangkap karena insiden itu," kata Alex Stamos, mantan kepala keamanan Facebook dan peneliti Stanford, yang saat ini memimpin upaya untuk memerangi disinformasi pemilu.

Baca Juga: Pagi Ini, Penyidik Polda Metro Jaya Bakal Periksa Anies Baswedan Soal Acara Habib Rizieq

Stamos, yang pernah bekerja untuk konsultan keamanan Zatko, menyebut Zatko sangat cocok untuk perusahaan yang tidak memiliki kekuatan finansial, seperti Facebook dan Google. "Mereka harus menemukan solusi kreatif untuk masalah ini, dan jika Mudge terkenal dalam hal keamanan, berarti mereka menjadi kreatif."

Zatko berkomitmen untuk meningkatkan percakapan publik di Twitter. Dia memuji langkah Twitter baru-baru ini yang mendorong pengguna untuk berkomentar, bukan hanya me-retweet, yang juga memaksa orang untuk memahami percakapan sebelum berpartisipasi di dalamnya.

Zatko menghargai keterbukaan Twitter terhadap pendekatan keamanan yang tidak konvensional, seperti proposalnya untuk membingungkan pelaku kejahatan siber dengan memanipulasi data yang mereka terima dari Twitter tentang bagaimana orang berinteraksi dengan unggahan mereka.

Baca Juga: Hingga November 2020, Jabar Berhasil Catat Investasi Lebih dari Rp380 Triliun

"Mereka bersedia mengambil risiko," kata Zatko soal Twitter. "Dengan tantangan algoritme dan bias algoritmik, mereka tidak hanya diam dan menunggu hingga orang lain memecahkan masalah.”***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x