SMA Darul Hikam Gelar Zoominar Kesehatan Mental Guru BK SMP se-Indonesia

- 17 November 2020, 16:05 WIB
SMA Darul Hikam melaksanakan kegiatan Zoominar Kesehatan Mental bagi seluruh guru Bimbingan Konseling SMP se-Indonesia.
SMA Darul Hikam melaksanakan kegiatan Zoominar Kesehatan Mental bagi seluruh guru Bimbingan Konseling SMP se-Indonesia. /Rio Ryzki Batee/


GALAMEDIA - SMA Darul Hikam melaksanakan kegiatan Zoominar Kesehatan Mental bagi seluruh guru Bimbingan Konseling (BK) SMP se-Indonesia. Dimana ada 600 pendaftar yang mengikuti kegiatan tersebut.

Dengan tingginya animo akan kegiatan tersebut, selain guru BK dan masyarakat umum, dibuka juga kuota terbatas bagi peserta jenjang SD, SMA, mahasiswa dan dosen.

Guru Besar Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Syamsu Yusuf mengatakan bahwa dalam pendidikan ada tiga komponen pokok, pertama pimpinan, guru, guru BK dan konselor. Seluruh  komponen sekolah tersebut, harus bersinergi kolaboratif dalam mendidik peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Baca Juga: Nasib Anies Baswedan Ditentukan Penyidik Kepolisian, Kemendagri: Lihat Nanti Hasilnya Seperti Apa

"Sebagaimana kita paham bahwa tujuan pendidikan di Indonesia secara nasional adalah bagaimana berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya melalui Zoom, Kota Bandung, Selasa 17 November 2020.

Menurutnya sisi bimbingan dan konseling tersebut, sebagai salah satu pihak komponen pendidikan sekolah yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan proses bimbingan konseling kepada peserta didik, baik secara daring maupun luring.

Dalam perkembangan dalam implemntasi bimbingan konseling, harus berkolaborasi dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran (mapel) atau ahli.

Baca Juga: Guru Honorer Sumringah, BLT atau BSU Tenaga Pendidik dan Tenaga Pendidik Non-PNS Mulai Cair Hari Ini

"Karena kolaboratif itu merupakan keniscayaan. Tidaklah akan berjalan program ini tanpa ada kolaborasi antara pihak-pihak yang terkait," terangnya.

Dikatakannya bimbingan konseling tidak akan lancar dengan baik apabila guru BK bergerak sendiri atau soloisme, dan tidak ada kepedulian dari pihak lainnya.

"Kepedulian dari semua pihak dari program ini sangat diperlukan dan supaya guru BK itu berhasil, tertib dalam kinerjanya, maka dia harus di backup oleh kompetensi," katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Hakim Afghandi meerangkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah isu kesehatan mental. Ini menjadi pekerjaaan rumah bersama, apalagi ketika mulai pembelajaran dari rumah.

Baca Juga: Refly Harun Beberkan Fakta, Pencopotan Kapolda Metro Jaya Terkait Pergantian Jabatan Kapolri

Diakuinya banyak siswa dan orang tua yang merasakan kejenuhan, kebosanan dan stress karena metode pembelajaran tersebut. Sehingga perlu diatasi agar aktifitas pembelajaran bisa dilakukan seoptimal mungkin, walaupun dilakukan dari rumah.

"Soal kendala sih, karena kegiatan ini berlangsung se-Indonesia, beberapa peserta dari luar pulau jawa juga mengalami kendala dalam hal jaringan. Tidak selancar yang ada di pulau Jawa," ucapnya.

Pihaknya berharap dengan dilakukannya kegiatan ini, peserta dapat memperoleh pandangan dan wawasan baru.

"Dengan demikian, para guru memiliki alternatif dalamnpenanganan siswa yang memiliki masalah ataupun bisa mencegah masalah-masalah terkait isu kesehatan mental," tambahnya.

Dalam kegiatan ini, hadir juga Peneliti Perilaku di Vrije Universiteit Amsterdam, Hari Setyowibowo.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x