GALAMEDIA -Setelah sempat berada di zona oranye, Kota Cimahi kini kembali masuk zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19. Dengan begitu, sudah tiga kali (hatrick) Kota Cimahi masuk zona merah penyebaran Covid-19, sejak mewabahnya virus mematikan tersebut.
Berubahnya status kewaspadaan Covid-19 ini, karena meningkatnya jumlah kasus positif Covid di wilayah yang memiliki 3 kecamatan ini. Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Cimahi, hingga Rabu 18 November 2020, total kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi mencapai 810 orang, 227 orang di antaranya terkonfirnasi aktif, sembuh 559 orang, daan meninggal dunia 24 orang.
"Iya sudah masuk lagi ke zona merah, sangat disayangkan sebetulnya. Memang Covid-19 ini menyebar di semua kelurahan, karena hanya satu yang zona hijau yaitu Kelurahan Cimahi," ungkap Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna saat ditemui di Gedung Cimahi Technopark Jln. Baros, Rabu.
Baca Juga: Bolehkah Body Shaming dalam Islam?
Menurut Ajay, penambahan kasus positif dan pasien meninggal dunia disinyalir menjadi penyebab kembalinya Cimahi ke zona merah. Padahal lonjakan kasusnya tidak terlalu besar.
"Memang kasusnya menyebar di semua kelurahan, dan kecamatan yang hijau hanya Kelurahan Cimahi. Mungkin parameternya lonjakan penambahan dan meninggal, karena yang meninggal ini di kita sampai 24 orang," katanya.
Disebutkan Ajay, selama ini semua kasus Covid-19 di Cimahi bersumber dari penularan luar daerah. Sebab tak ada satu kasus yang murni berasal dari dalam wilayah Kota Cimahi.
Baca Juga: Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat
"Penularannya masih dari luar, karena kebanyakan itu pulang dari luar terus positif, dan menularkan yang di sini. Cimahi ini kan padat, jadi zona penyebarannya merata di semua wilayah," terangnya.