Akhir 2021, Percepatan Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi

- 18 November 2020, 15:04 WIB
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Penanganan Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.SC., Ph.D. bersama Kepala Divisi Surveillans dan Uji Klinis Bio Farma, Dr. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M. Kes dalam Webinar KPCPEN dengan tema Pengembangan vaksin merah putih melindungi negeri di Jakarta, Rabu, 11 November 2020.
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Penanganan Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.SC., Ph.D. bersama Kepala Divisi Surveillans dan Uji Klinis Bio Farma, Dr. dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M. Kes dalam Webinar KPCPEN dengan tema Pengembangan vaksin merah putih melindungi negeri di Jakarta, Rabu, 11 November 2020. /Kominfo

GALAMEDIA - Proses pengembangan vaksin Covid -19 buatan anak negeri yaitu Vaksin Merah Putih dilakukan percepatan dengan target siap produksi pada akhir tahun 2021.

Deputi Fundamental Research Eijkman Institute Prof Herawati Sudoyo Supolo dalam keterangannya di acara diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Rabu 18 November 2020, menjelaskan tim penelitian dan pengembangan Vaksin Merah Putih melakukan percepatan dengan pengerjaan secara paralel.

"Kita melakukan tidak satu persatu seperti biasanya orang mengembangkan vaksin, tapi semua dilakukan secara paralel," kata Prof Herawati.

Baca Juga: Muhammadiyah Milad ke-108, Ini yang Disampaikan Ketua Umum PBNU

Dia menjelaskan Vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan platform protein rekombinan dari bagian atau sub unit virus SARS CoV 2. Tim melakukan genom sequencing atau penguraian gen dari virus kemudian mengambil gen dari protein "spike" yang ada pada virus untuk diproduksi menjadi lebih banyak lagi dan digunakan sebagai bibit vaksin.

Herawati mengatakan timnya menggunakan platform protein rekombinan untuk pembuatan vaksin dikarenakan sudah terbiasa menggunakannya sehingga proses pengerjaan jadi lebih cepat.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Minum Kopi Efektif Atasi Sakit Kepala, Begini Penjelasannya

"Pengembangan vaksin memiliki proses yang sangat kompleks, harus melalui fase preklinik di laboratorium, setelahnya baru bibit vaksin diberikan pada industri, merupakan suatu hal yang sebenarnya panjang. Tapi karena percepatan kita bisa overlaping. Apa yang kita sudah lakukan bersama itu dilakukan secepat-cepatnya tapi aman dan manjur," kata Herawati.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek BRIN Prof Dr. Ali Ghufron Mukti mengatakan pengembangan Vaksin Merah Putih juga dilakukan secara bersama-sama oleh perguruan tinggi dan lembaga riset lain di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk mempercepat pengembangan vaksin Covid-19 buatan anak negeri agar Indonesia bisa mencapai kemandirian.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x