GALAMEDIA - Sejumlah permasalahan dalam Pilkada serentak di Jawa Barat mulai mencuat. Di antaranya, keterlibatan ASN dalam urusan dukung mendukung paslon tertentu.
Selain itu, masalah berita bohong atau hoaks pun mulai menghiasi kontestasi politik lima tahunan tersebut.
Direktur Operasional dan Strategi dari Indonesia Political Research Community (IPRC), Idil Akbar menjelaskan, pihaknya menemukan data terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi jelang Pilkada di Jawa Barat. Di antaranya, terdapat informasi-informasi hoaks yang menjadi sumber permasalahan.
Baca Juga: Cek Rekening Anda Sekarang! BLT BSU Rp 2,4 Juta Tahap 4 Sudah Dicairkan
"Ada sekitar 42 pelanggaran terkait netralitas ASN, yang rata-rata terjadi di semua daerah. Selain itu penyebaran hoaks itu misalnya terjadi di Karawang," ucap Idil dalam diskusi yang digelar IPRC dengan Tema "Ekspos Media, Pilkada di Jawa Barat Tahun 2020: Beberapa Temuan Awal" di Kota Bandung, Jumat 20 November 2020.
Menurutnya, terkait ASN pihaknya menemukan data adanya ASN yang memberikan dukungan langsung. Dukungan tersebut dilakukan dengan menggunakan media sosial milik ASN tersebut.
"ASN itu ada yang mendukung salah saatu calon, secara dimedsos terutama, bahkan ada yang terlibat kampanye," ujar Idil.
Baca Juga: KKB Berulah, Tembak Warga Sipil di Sinak Papua, Seorang Tewas
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, Iip Hidayat membenarkan, pihaknya telah mendapat informasi tentang adanya ASN yang dinilai tidak netral jelang Pilkada di Jawa Barat. Temuan itu didapatkan dari hasil pertemuan dengan berbagai tokoh di daerah-daerah yang akan melaksanakan Pilkada.