Pengusaha Otomotif Nantikan Realisasi Pajak Mobil baru 0 Persen oleh Pemerintah

- 15 Oktober 2020, 09:44 WIB
Tampilan dari Mitsubishi Pajero Sport terbaru yang akan segera meluncur di Vietnam awal Oktober 2020.
Tampilan dari Mitsubishi Pajero Sport terbaru yang akan segera meluncur di Vietnam awal Oktober 2020. /Xedoisong

GALAMEDIA - Sejumlah pengusaha otomotif menunggu angin segar terkait pemberlakuan pajak mobil baru 0 persen oleh pemerintah. Pasalnya hal itu bisa mendongkrak penjualan mobil baru yang tengah lesu di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyampaikan, sebagai sebuah pabrikan otomotif, TMMIN memiliki 130 mitra Agen Pemegang Merek (APM) di tier 1 dan sekitar 400 mitra pada tier II. Dari jumlah tersebut, terdapat ratusan ribu tenaga kerja di dalamnya.

"TMMIN memang hanya satu perusahaan, tapi gerbong yang kami bawa itu panjang sekali," ujar Warih seperti dikutip galamedia dari Antara, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Istana Negara Bakal Dikepung Massa, Buruh Kembali Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

Dengan demikian, dapat dibayangkan apabila sebuah industri otomotif mengalami penurunan, maka ratusan industri pendukung di belakanganya juga akan terimbas penurunan tersebut.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0 persen atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB) menjadi 0 persen sampai Desember 2020.

Usulan pajak 0 persen dianggap sebagai angin segar bagi pelaku industri otomotif di tanah air.

Baca Juga: Menakjubkan! Ekstrak Kulit Buah Manggis Berpotensi Sebagai Anti Covid-19, Berikut Hasil Studinya

Head of PR & CSR Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Aditya Wardani menaggapi positif usulan Menperin itu, karena dinilai mampu menstimulus konsumen dalam memberi kendaraan baru dengan harga yang lebih rendah.

Sedangkan Marketing Division Head PT Isuzu Motor Indonesia Attias Asril mengatakan usulan tersebut berpotensi mendongkrak daya beli masyarakt terhadap kendaraan.

Kendati demikian, Attias menambahkan bahwa hal berbeda akan terjadi pada kendaraan komersial. Pembelian kendaraan komersial akan sangat tergantung pada kebutuhan aktivitas bisnis sebuah perusahaan.

Baca Juga: Swiss BelResort Dago Heritage Bisa Jadi pilihan Ceremony Wedding di Era New Normal

"Kalau insentif yang diberikan untuk harga kendaraan, sementara bisnisnya masih tersendat mungkin dampaknya tidak terlalu besar," tambah Attias.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika, Taufik Bawazier melihat keinginan masyarakat untuk membeli mobil tersebut menguatkan bahwa relaksasi pajak hingga 0 persen perlu betul-betul diimplementasikan.

"Terlebih terdapat fakta bahwa masyarakat lebih memilih menyimpan dananya di bank, yang sebetulnya itu potensial untuk dibelanjakan," kata Taufik.

Baca Juga: Berharap Jokowi-Ma'ruf Amin Berpikir Jernih, Fahri Hamzah: Kenapa Sih Semua Harus Berakhir Dibui?

Dengan demikian, industri otomotif nasional diharapkan mampu bertahan dari pandemi Covid-19 bahkan kembali bergeliat, sehingga tetap dapat berkontribusi dalam mendorong perekonomian nasional. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x