Sesuai dengan nama ‘Kartonyono’, ada beberapa harapan untuk Kota Ngawi yaitu menjadi daerah yang makmur, tercapai segala apa yang diperjuangkan, melimpah sumber rezeki untuk mensejahterakan masyarakat.
Baca Juga: Bakso Linggarjati, Wisata Kuliner Legendaris di Sekitar Alun alun Bandung
Tugu Kartonyono berdiri tepat di tengah Perempatan Kartonyono, sebelum menjadi perempatan dulunya lokasi itu adalah pertigaan, namun setelah dibangun jembatan Dungus yang menghubungkan Ngawi - Caruban kini lokasi itu menjadi Perempatan.
“Jadi Bapak Kartonyono ini beserta keluarganya adalah dulu membuka toko, jadi dulu sebelum tahun 1983 ini bukan perempatan, bukan perempatan Kartonyono, itu dulu pertigaan.”Jelas Mbah Mus.
Berbentuk gading gajah purba yang menghadap ke langit dan manusia purba yang berada di sekitar gading, memiliki filosofi sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Sedangkan penopang gading gajah sebagai gambaran peningkatan pendidikan, ekonomi, budaya dan teknologi.
Baca Juga: Sumber Koso, Sumber Air yang Kini Menjadi Destinasi Wisata di Kabupaten Ngawi