Network
GALAMEDIA — Memory of Encaustic Tile merupakan drama China terbaru yang diproduksi oleh Perfect World Pictures, Youku, dan Perfect Future.
Drama China ‘Memory of Encaustic Tile’ diadaptasi dari salah satu novel karya Bei Feng San Bai Li dengan judul yang sama dengan drama yang akan ditayangkan.
Drama China yang satu ini akan tayang pada hari ini Rabu, 26 Januari 2022 pada kanal Youku Video.
Drama ini disutradarai oleh Tian Yu. Drama ini pula akan memiliki 36 episode dan bergenre drama romantis.
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Sosok Haikal Hassan: Berhati Lembut, Sering Bicara Soal Masa Depan Bangsa
Proses syuting berlangsung mulai dari tanggal 11 Oktober 2020 hingga 23 Januari 2021. Drama ‘Memory of Encaustic Tile’ pun dibintangi oleh sederet aktor dan aktris unggulan di China.
Berikut daftar pemain Drama China ‘Memory of Encaustic Tile’:
- Lin Yi : Zheng Su Nian
- Chen Yuqi: Shao Xue
- Yan Zidong: Zhang Qi
- Sun Kai: Wu Huan
- Mary Ma: Yu Dong Ge
- Zhang Tian Ai: Lin Shi Yin
- Tang Xu: Shao Hua
- Ma Li: Yu Dong Ge
Baca Juga: Honda Segarkan New Accord, Berikut Ini Perubahannya
- Yuan Ran: Jin Yu
- Qin Yan: Luo Huai Jin
- Liu Jiao Xin: Sun Qi Rui
Setelah mengetahui daftar pemain dalam Drama China ‘Meory of Encaustic Tile’. Mari langsung saja kita bahas ke synopsis drama ini.
SINOPSIS MEMORY OF ENCAUSTIC TILE
Drama China ‘Memory of Encaustic Tile’ menceritakan tentang kisah seorang penerjemah dan seorang konservator museum di Hutong Beijing.
Zheng Su Nian, Shao Xue, dan Zhang Qi serta beberapa anak lainnya merupakan anak dari seorang konservator museum. Hal itu membuat ketiganya tumbuh bersama dan saling berbagi pengalaman saat masa pandemic SARS.
Baca Juga: Gading Unggah Video Gempi dan Gisel Duet Nyanyi Lagu Adele, Netizen Malah Minta Rujuk
Saat pandemic SARS melanda mereka kehilangan orang-orang yang mereka cintai itu sebabnya hubungan persahabatan mereka semakin mendalam. Ketika mereka telah dewasa mereka memutuskan untuk mengambil jalan kehidupan mereka masing-masing.
Shao Xue yang pergi ke luar kota untuk mencari pengalaman yang baru, lalu Zhang Qi yang memutuskan untuk belajar di luar negeri sedangkan Zheng Su Nian tetap untuk menetap di Hutong mempertahankan warisan yang ibunya berikan untuk-nya.
Zheng Su Nian mewarisi warisan para tetua dan menjadi konservator museum seperti orang tuanya.
Setelah bertahun-tahun tidak bertemu akhirnya mereka dipertemukan kembali oleh takdir untuk menyalakan kembali api dari masa kecil.***
