Network
Ucapan 18+ kerap terdengar sepanjang film. Segala isi kebun binatang, kotoran, hingga kata-kata tidak senonoh dengan entengnya mengalir dari mulut para aktor.
Meski begitu, tampaknya semua itu sangat cocok dengan genre filmnya.
Hal yang paling kuat dari The Big 4 adalah akting para pemainnya. Abimana Aryasatya yang berperan sebagai kakak tertua The Big 4 memiliki kharisma yang mesti dimiliki oleh seorang abang.
Walau melemparkan dialog komedi, Karismanya itu pun tidak pudar. Bahkan, ada satu dua adegan komedi yang mengingatkan Abimana berperan sebagai Dono dari film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!
Tak hanya itu, akting Putri Marino dalam film tersebut sangat mengesankan. Karena ternyata ia bisa melucu.
Dari film-film Putri yang saya pernah tonton, Putri selalu memiliki karakter yang cukup serius. Misalnya, Posesif, Sultan Agung: Tahta Perjuangan, Cinta, serta Cinta Pertama, Kedua & Ketiga.
Di The Big 4 karakter Putri Marino sebagai Dina juga tetap serius. Namanya juga seorang polisi yang ayahnya dibunuh.
Namun saat sudah satu adegan dengan Lutesha atau Kristo Immanuel, Putri ternyata bisa bikin mengocek perut.
Melihat kesuksesan The Big 4 yang menempati posisi kedua dari top 10 film global Netflix dan posisi puncak di Indonesia, selaykanya Timo Tjahjanto melanjutkan film sekuelnya.
Jadi, The Big 4 cocok ditonton bagi yang ingin mencari tawa dari film ringan meskipun penuh darah dan ledakan.***
