GALAMEDIANEWS – Anime populer Oshi No Ko yang merilis episode pertamanya pada 12 April 2023, banyak menggambarkan sisi gelap dari realita industri hiburan di Jepang terutama industry idol.
Anime bergenre drama dan supernatural ini menceritakan kisah dua orang saudara kembar bernama Aquamarine (disingkat ‘Aqua’) dan Ruby. Keduanya merupakan anak dari seorang perempuan bernama Ai Hoshino yang merupakan seorang penyanyi dari grup idol bernama B-Komachi.
Baca Juga: PABRIKAN HANDPHONE Banting Harga, Simak Harga Xiaomi dan Oppo Terbaru 2023
DIceritakan, Aqua dan Ruby merupakan reinkarnasi dari seorang dokter di rumah sakit tempat Ai melahirkan yang dibunuh seseorang misterius dan terlahir kembali menjadi Aqua, sedangkan Ruby merupakan reinkarnasi dari seorang perempuan yang meninggal karena penyakit kritis di rumah sakit yang sama. Uniknya, keduanya masih memiliki ingatan dari kehidupan mereka sebelumnya.
Cerita Anime Oshi no ko sangat berlawanan dari penggambaran dunia hiburan di Jepang yang terkesan positif dan menyenangkan seperti yang sering kita lihat di media-media lain. Anime seperti The Idolm@ster dan Love live! yang merupakan anime bergenre idol yang cukup populer memang menceritakan kompleksitas kehidupan menjadi seorang idol di Jepang, namun kedua anime tersebut masih banyak menggambarkan kehidupan idol secara positif dan tidak se ”gelap” apa yang diceritakan dalam Oshi No Ko.
Baca Juga: Jujutsu Kaisen Chapter 223: Mengapa Gojo Tampak Dingin terhadap Kematian Yaga dan kerasukan Megumi
Oshi No Ko dan Realita Kehidupan Para Idol di Jepang
Sudah bukan rahasia lagi untuk seorang anggota idol di Jepang harus mengikuti berbagai aturan ketat yang bahkan mengatur kehidupan pribadi. Salah satu aturan yang terkenal adalah para idol tidak boleh memiliki pasangan, terutama untuk idol perempuan. Industri idol di Jepang terutama untuk grup idol perempuan, sangat mengedepankan gambaran “murni” dari anggotanya untuk menyenangkan para fans. Hal ini didukung oleh studi independen yang tercantum dalam salah satu artikel di East Asian Journal of Popular Culture yang dipublikasi 1 April 2020, studi ini menyebutkan bahwa industri idol di Jepang tidak hanya menjual musik dan tarian tetapi juga menjual “Image” dari para anggota grupnya untuk menyesuaikan dengan hasrat para fansnya.
Dalam episode 1 Oshi No Ko, menceritakan Ai yang merupakan anggota grup idol harus merahasiakan kehamilannya dari publik untuk menjaga gambaran “murni” Ai didepan para fansnya. Hal ini juga menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi cerita Oshi No Ko selanjutnya.
Baca Juga: Kapan Deadpool 3 Bakal Dirilis? Simak Jadwal, Plot dan Informasinya di Sini
Oshi No Ko dan Keberadaan Fans Fanatik
Anime Oshi No Ko juga menggambarkan salah satu resiko bagi seseorang yang bergelut di dunia hiburan Jepang yaitu harus berhadapan dengan seorang fans fanatik. Menyambung ke poin pertama artikel ini, adanya ancaman dari fans fanatik merupakan konsekuensi yang harus diterima terutama jika gambaran “murni” seorang idol atau artis itu tercoreng. Dalam anime, masalah ini digambarkan oleh adegan terbunuhnya Ai Hoshino oleh seorang fans yang mengetahui kalau Ai sudah memiliki anak.
Para fans fanatik terutama di Jepang seringkali terobsesi dengan satu orang idol secara spesifik dan seringkali mereka meneror anggota idol yang mereka sukai jika tidak mendapatkan respon dari anggota idol kesukaannya terutama secara online. Sudah banyak kasus di Jepang yang melibatkan fans fanatik ini, salah satunya yang terkenal adalah kasus penusukan Mayu Tomita anggota AKB48 pada tahun 2016. Tomita yang menolak hadiah dari salah satu penggemarnya ditusuk hingga 61 kali di bagian dada dan lehernya oleh penggemar tersebut yang sakit hati karena hadiahnya ditolak.
Oshi No Ko memberikan perspektif lain dari keberadaan industri hiburan di Jepang, bercampur dengan tema misteri dalam ceritanya membuat Oshi No Ko menjadi anime yang menarik untuk ditonton.***