GALAMEDIANEWS – Komunikasi tidak hanya seputar bagaimana menuturkan kata-kata, tetapi juga meliputi bagaimana persepsi kita terhadap orang lain. Termasuk juga persepsi kita kepada kenalan orang baru saat kita melakukan komunikasi dengannya.
Dalam dunia ilmu komunikasi, ada dua efek yang harus kita hindari. Yaitu, Efek Halo dan Efek Horn. Efek ini bisa muncul dalam diri kita saat melakukan komunikasi dengan kenalan orang baru.
Dikutip GalamediaNews dari buku Communication in The Real World: An Introduction to Communication Studies, University of Minnesota. Nah, seperti apa dua efek tersebut? Dan juga, mengapa harus menghindarinya? Tak ada salahnya memahaminya.
1. Efek Halo
Efek Halo adalah kecenderungan untuk membuat penilaian positif tentang seseorang dengan tolok ukur yang sangat sempit. Misalnya, dengan tolok ukur penampilan atau tutur kata saat berkomunikasi.
Umpamakan, kenalan orang baru berbicara ramah. Apakah hal ini lantas membuat kita menilai orang ini punya kepribadian ramah? Bila demikian, maka kita merasakan Efek Halo. Belum tentu, orang ini punya kepribadian demikian.
Baca Juga: Buat Komunikasi Makin Mengalir, Ini 6 Bahasa Nonverbal Selain Bahasa Tubuh
Contoh lainnya, umpamakan kenalan orang baru berkacamata. Apakah kita lantas lekas menilai orang ini kutu buku? Orang berkacamata memang kental dengan kesan kutu buku. Belum tentu demikian.
2. Efek Horn
Efek Horn adalah kebalikan dari Efek Halo. Kita menilai buruk orang lain hanya melihat dari sudut pandang yang sangat sempit juga.
Umpamakan, kita dapat kenalan orang baru. Ia berpakaian tak rapi. Warna dasinya sangat tak harmonis dengan warna kemejanya. Tentu saja penampilannya sangat tak sedap dipandang mata.
Nah, apakah kita lantas lekas menilai karyawan ini tak kompeten bekerja dari cara berpakaiannya? Apakah hal itu pun membuat kita lantas tak ingin menjadi rekan kerjanya? Bila kita demikian, maka kita merasakan Efek Horn. Padahal, belum tentu karyawan tersebut tak kompeten.
Baca Juga: Suara Bagus Lancarkan Komunikasi, Ini 5 Tips Agar Suara Bagus
Contoh lainnya, kita bertemu dengan orang bertato pada tubuhnya. Apakah kita lantas lekas menilai bahwa orang ini punya sikap kasar? Orang bertato memang kental dengan stereotip perilaku kasar.
Nah, apakah kita pernah merasakan salah satu atau kedua efek tersebut saat melakukan komunikasi dengan kenalan orang baru? Kedua efek tersebut berkaitan dengan persepsi kita terhadap orang lain.
Bila kita merasakan kedua efek tersebut saat komunikasi dengan kenalan orang baru, sebaiknya netral dalam menilai. Dengan kata lain, tak menilai orang lain positif maupun negatif secara terburu-buru. Lekas mengambil penilaian adalah hal yang keliru.
Bagaimana pun, cara terbaik untuk menilai seseorang yaitu mengenalnya secara lebih dalam. Kita bisa menilai kenalan orang baru dari proses komunikasi yang intens.***