Cacar Monyet: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

30 Oktober 2023, 14:31 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet /Freepik/

 

 

GALAMEDIANEWS – Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Cacar monyet dapat ditularkan ke manusia melalui kontak fisik dengan seseorang yang menular, dengan bahan yang terkontaminasi, atau dengan hewan yang terinfeksi. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Baca Juga: Waspadai Cacar Monyet Kenali Gejala dan Cara Penularan Penyakit Ini

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Penularan

Penularan cacar monyet dari orang ke orang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit menular atau lesi lain seperti di mulut atau pada alat kelamin; Ini termasuk kontak yang meliputi  tatap muka (berbicara atau bernapas), dari kulit-ke-kulit (menyentuh atau seks vaginal/anal), mulut ke mulut (berciuman), Kontak mulut ke kulit (seks oral atau mencium kulit), tetesan pernapasan atau aerosol jarak pendek dari kontak dekat yang berkepanjangan.

Baca Juga: 7 Penyakit Silent Killer, Kenali Sejak Dini Sebelum Terlambat, Waspadalah

Mengidentifikasi cacar monyet bisa sulit karena infeksi dan kondisi lain dapat terlihat serupa. Penting untuk membedakan cacar ini dengan cacar air, campak, infeksi kulit bakteri, kudis, herpes, sifilis, infeksi menular seksual lainnya, dan alergi terkait obat. Seseorang dengan cacar monyet mungkin juga memiliki infeksi menular seksual lain seperti herpes.

Gejala dan Tanda Cacar Monyet :

  • Sakit kepala
  • Demam akut >38,5oC
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Nyeri otot/Myalgia
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan tubuh)
  • Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Penyakit ini biasanya berlangsung selama 2−4 minggu. Di Afrika, cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terinfeksi penyakit tersebut.

Baca Juga: Waspada! Kasus Cacar Monyet Mulai Ditemukan di Bandung

Pencegahan Cacar Monyet

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, yang meliputi :

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  • Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
  • Memasak daging dengan benar dan matang

Tanggapan WHO

Wabah global acar monyet dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) pada 23 Juli 2022. WHO menerbitkan rencana kesiapsiagaan dan respons strategis untuk mpox dan serangkaian dokumen panduan teknis. 

Pengawasan, diagnostik, komunikasi risiko, dan keterlibatan masyarakat tetap penting untuk menghentikan wabah dan menghilangkan penularan mpox dari manusia ke manusia dalam semua konteks.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler