GALAMEDIANEWS – Aktor papan atas nasional Reza Rahadian, mengkritik pembangunan desa tertinggal di Indonesia. Aktor pemeran Habibie dalam film Habibie Ainun berkeinginan menjadi Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal.
Dalam Podcast Warung Kopi (PWK) di kanal YouTube HAS Creative yang tayang pada hari Senin, 29 Januari 2024, Praz Teguh berhasil menggali keinginan Reza Rahadian menjadi seorang menteri. Alasan mengapa aktor seribu wajah tersebut ingin menjadi menteri, karena menyoroti riset-riset yang terlalu panjang dalam membangun desa, yang akhirnya habis anggaran.
“Either Menteri Pendidikan atau Kebudayaan, karena gue lumayan berharap bahwa kebudayaan itu dipisah, atau kementerian desa tertinggal,” sebut Reza.
“Ini menurut pendapat gue ya, kalau kita mau ngebangun Indonesia, salah core yang perlu dibangun tuh adalah desanya sebenernya,” ujar Reza.
“Dari pada kita memperpanjang risetnya, yang kepanjangan dan lama, karenakan biasanya anggaran habis di riset trus nanti implementasinya jadi habis nih,” kata Reza.
“Percuma kalo menurut gua kita cuma mendorong, mendorong, mendorong, nanti kecemplung kalo kedorong teruskan, jadi mending ada upaya yang untuk membangun desanya,” ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Sanggar Tari Putri Ayu: Lahir di Bandung, Dikenal Hingga ke Jepang
Lawan main film Bunga Citra Lestari ini pun menyoroti, para pemangku jabatan yang terlalu kompleks dalam keinginannya. Terlalu banyak yang ingin dicapai, sementara masukan Reza Rahadian adalah mulai dari 3 atau 4 keinginan, namun itu tercapai dan tentunya terasakan dampaknya oleh masyarakat desa.
Praz Teguh terpesona dengan Reza, yang disela kesibukannya dapat juga mengikuti perkembangan politik terkini. Hal itu pun diakui pemeran Dimas dalam film Pasutri Gaje, politik adalah hal yang disukainya. Sehingga ada keinginan Reza untuk juga membangun desa tertinggal dengan menjadi menteri.
Provinsi Dengan Jumlah Desa Tertinggal Terbanyak
Pembangunan desa di ukur dengan 4 aspek pembangunan, diantaranya yaitu kebutuhan dasar, pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Ini seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada tahun 2021, menempatkan Provinsi Papua di urutan pertama provinsi dengan jumlah desa tertinggal terbanyak. Sebanyak 4.970 desa tertinggal berada di Provinsi Papua, hal ini meliputi sebanyak 974 desa tertinggal dan sebanyak 3.996 desa sangat tertinggal.
Meskipun jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan data tahun 2020, yang memiliki sebanyak 5.015 desa tertinggal. Namun hal ini tetap menempatkan Provinsi Papua menjadi provinsi, yang memiliki desa tertinggal paling banyak di negara Indonesia.***