6 Penyakit Hati yang Harus Diwaspadai Menurut Ajaran Islam yang Jarang Kamu Sadari

- 25 Maret 2022, 11:55 WIB
Ilustrasi hati.
Ilustrasi hati. /Pixabay.com/Piro

3. Hasad

Hasad atau iri dan dengki adalah perasaan tidak suka yang timbul pada hati seseorang apabila melihat atau mendengar kebahagiaan yang dirasakan orang lain.

Penyakit hasad ini harus segera dihilangkan karena segala yang diperoleh masing-masing orang sudah ditentukan kadar dan ukurannya oleh Allah Swt.

Penyakit hasad dapat mengikis pahala amal saleh sebagaimana hadis Nabi saw berikut,

“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu”. (HR Abu Dawud)

Baca Juga: Jadwal Tayang Persib Bandung vs Persik Kediri, Ini Link Nonton Live Streaming Indosiar BRI Liga 1

4. Bakhil atau kikir

Sifat bakhil ini menyebabkan seseorang merasa kekurangan dan takut akan kehabisan harta, sehingga tidak mau memberikan sedikit hartanya kepada orang yang membutuhkan.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Ali 'Imran ayat 180 yang artinya,

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Baca Juga: Omzet MS Glow Juragan 99 dan Shandy Purnamasari Tembus Rp 600 Miliar per Bulan, 2 Raksasa Kosmetik Ini Kalah!

5. Riya

Riya merupakan penyakit hati yang dilarang karena dapat menghilangkan pahala amal saleh yang dilakukan.

Karena riya menghilangkan rasa tulus ikhlas beribadah dan beramal hanya untuk Allah dari dalam hati.

Orang yang memiliki penyakit riya ini hanya akan berbuat baik apabila dilihat oleh orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan sanjungan.

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 264 yang artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

Baca Juga: Cerita Tante Lala Diremehkan oleh Artis Indonesia: Namanya Rezeki Gak Akan ke Mana

6. Sum’ah

Sum’ah berasal dari kata sama’a yang artinya memperdengarkan. Jadi maksudnya, memperdengarkan orang lain mengenai amal baik kita.

Trus apa ya bedanya dengan riya’? Nah ini yang baru saya tahu, kalau sum’ah, amal ibadahnya benar diniatkan karena Allah, tapi dibicarakan pada manusia.

Rasulullah SAW memperingatkan dalam haditsnya, “Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya.” (HR. Bukhari)

Diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah maksudnya adalah, diumumkan aib-aibnya di akhirat.

Sedangkan dibalas dengan riya, artinya diperlihatkan pahala amalnya, namun tidak diberi pahala kepadanya. Astaghfirullahal adzim, naudzubillahi min dzalik.

Nah itu tadi beberapa penyakit hati yang mungkin seringkali muncul tanpa kita sadari. Makanya terus istighfar dan berdoa pada Allah agar hati kita selalu terjaga.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah